Ustaz Ismail Yusanto: "JKDN II Persembahan Cinta Bagi Insan Termulia"



“Sejarah itu penting. Sebagaimana tertulis dalam QS. Yusuf paling akhir (Yusuf :111) dalam kisah-kisah itu ada ibroh (pelajaran) bagi ulil albab (orang-orang yang berpikir)”, papar Ustaz Ismail Yusanto (UIY) dalam acara Talkshow Premier Film Jejak Khilafah Di Nusantara 2 (JKDN2) Rabu, 20 Oktober 2021, yang ditayangkan secara online. Dalam sejarah senantiasa ada lessoning untuk orang yang menggunakan akalnya. Dan, kita percaya bahwa publik masih rasional dalam memandang apa yang terjadi dalam masa lalu, lanjutnya.

Oleh karena itu, menjadi penting bagi kita untuk menunjukkan bahwa ada hal yang pernah terjadi pada masa lalu dalam hal kepemimpinan yaitu khilafah. “Khilafah adalah ajaran Islam. Tak terbantahkan. Dan, sebagai ajaran Islam, ia tak berhenti sebatas teori. Tapi pernah diterapkan”, tegas Eksekutif Produser film JKDN2 tersebut.

Khilafah pernah menghiasi sejarah selama 1400 tahun. Walau dikatakan sejarawan the golden age itu selama 700 tahun. Selama rentang sejarahnya, khilafah sampai ke nusantara. Jadi, khilafah itu bukan hanya syariat dari agama yang kita peluk. Tapi lebih jauhnya ia merupakan bagian sejarah kita, jelasnya. Jadi, aneh kalau ada orang Islam yang menolak khilafah dan menolak sejarahnya sendiri.

Berdasarkan hal itu, kita punya tugas besar yaitu digging up the truth. Menggali kebenaran. Jika arkeolog itu digging up the past. Kita bukan hanya digging up the past, but digging up the truth. Agar sejarah bisa menjadi ibroh. Karena ada fakta-fakta sejarah yang sengaja dikaburkan, bahkan dikuburkan. Sehingga kebenaran Islam tidak hanya mendapatkan legitimasi dalil. Tapi, mendapatkan argumen historis. Bahwa, khilafah di nusantara itu ada tapaknya. Film ini coba mengungkap itu. Inilah sejatinya tugas pengembanan dakwah yang telah dirampungkan.

Perjuangan dalam merampungkan film ini sungguh luar biasa, lanjut UIY. Inilah persembahan cinta kita untuk insan termulia, Rasulullah saw. Sejatinya, harta, tenaga, waktu, bahkan nyawa pun akan kita serahkan untuk beliau saw. Inilah bentuk cinta kita kepada Nabi saw yang telah memberikan hidayah. Melalui beliaulah risalah ini sampai kepada kita. “Inilah karya fenomenal yang akan menyajikan sejarah dengan lebih menarik dan meresap di sanubari pemirsanya”, pungkas UIY seraya mengucapkan syukur ke hadirat Allah atas segala kemudahan di tengah berbagai keterbatasan. [rs]

Reporter: Rini Sarah

Posting Komentar

0 Komentar