NARASI "NYELENEH" ISLAM WASATHIYAH

 



Oleh   Ir. Zakiyah Amin, MM

Muballighah    

                                                                                                                                                                                           

#SuaraMuslimah - Narasi nyeleneh Islam Wasathiyah kembali dimunculkan rezim. Hal ini tampak dari pidato kunci yang disampaikan Wapres Ma’ruf Amin di Abu Dhabi Forum for Peace ke-9 ( selasa, 08-11-2022) yang secara gamblang mengajak masyarakat Internasional menerapkan moderasi beragama guna menjaga perdamaian dunia ditengah lingkungan global.

Untuk itu kita akan berbincang-bincang bersama Ustazah Ir. Zakiyah Amin yang merupakan seorang muballighah.


Pertanyaan: Bagaimana pandangan ibu terkait hal tersebut?


Pandangan saya terkait hal ini adalah  sungguh suatu hal yang sangat disayangkan  seorang wapres dengan latar belakang seorang kiai menjadi Duta Moderasi Beragama. Padahal gagasan moderasi beragama yang dibungkus dengan istilah Islam Wasathiyah hakikatnya adalah isu politik internasional yang tujuannya menjauhkan umat dari pemahaman syariat Islam secara Kaffah dan mengokohkan liberalisme berkedok kemaslahatan umat.


Pertanyaan: Sebelum kita lanjut, sebenarnya Islam Wasathiyah, moderasi beragama dan toleransi beragama yang dimaksud rezim itu seperti apa?

 Islam Wasathiyah, moderasi beragama dan toleransi beragama yang dimaksudkan oleh rezim adalah merupakan instrumen penting dalam mencegah konflik, menjaga kerukunan antar beragama, mewujudkan toleransi, keramahan dan perdamaian dunia, tidak boleh ajaran Islam mendominasi ajaran agama lain, umat Islam pun harus menghormati agama lain atau kelompok lain padahal semestinya  Al Islamu ya’lu wala yu’la’alaih ( Islam itu selalu unggul, tidak akan  pernah diungguli oleh agama lainnya).


Pertanyaan: Menurut wapres Ma’ruf Amin, tema yang diangkat dalam forum ini sangatlah tepat dan mendesak ditengah lingkungan strategis global dan regional yang tengah berubah cepat. Seberapa mendesak sehingga isu ini dianggap tepat dalam menjaga perdamaian dunia? 


Menurut hemat saya setidaknya ada dua alasan mendasar mereka mendesak untuk mengangkat isu   moderasi beragama dalam hal  Islam Wasathiyah yakni;

Pertama, demi mendukung keinginan AS dan sekutunya yang berupaya menjadikan Islam berkarakter moderat, tidak ekstrim dan tidak radikal seperti yang mereka labelkan kepada Islam Kaffah, dengan alasan semu untuk menjaga perdamaian dunia. Kedua, karena para pejuang Islam Kaffah tidak tinggal diam, mereka terus bergerak di masyarakat untuk melakukan perubahan, dan faktanya tidak sedikit masyarakat berubah menjadi berpikir kearah Islam Kaffah sehingga dengan perubahan tersebut mereka menjadi panik.


Pertanyaan: Islam Wasathiyah yang dianggap mampu menjaga kerukunan dan perdamaian dunia, diharuskan bertumpu pada sikap toleransi baik antar kelompok Islam maupun antar agama. Mengambil jalan tengah, netral dan tidak ekstrim. Bagaimana menjelaskan hal tersebut?


Sikap toleransi dalam kehidupan beragama saat ini dipaksakan oleh kaum sekuler liberal demi meloloskan isu Islam Wasathiyah. Hal ini sangat mendiskreditkan Islam dan kaum muslim. padahal sejatinya toleransi dalam Islam tidak harus merubah syariat Islam dengan menyesuaikan kepentingan mereka hingga melampaui batas. Toleransi yang dikembangkanpun  ala Barat bukan toleransi yang diajarkan dalam Islam.


Pertanyaan: Menurutnya  Islam tidak boleh mendominasi mengatur negara, dianggapnya Islam wasathiyah sangat tepat karena netral dan tidak ekstrim serta toleran terhadap ajaran agama lain. 

Para pejuang moderasi beragama senantiasa memunculkan kecurigaan pada agama Islam sebagai sumber konflik. Fakta atau fitnah besar penyematan label tersebut kepada kaum muslim? 


 Kecurigaan pada agama Islam sebagai sumber konflik adalah fitnah besar kepada umat Islam. Karena mereka tahu betul bahwa Islam mengajarkan Islam secara kaffah tidak parsial atau moderat menerima demokrasi dan kesetaraan gender dengan mengadopsi pemahaman Islam ala Barat. Ajaran Islam yang kaffah tidak akan mentolerir pemahaman yang tidak sesuai syarak sehingga  mereka melontarkan fitnah keji. Inilah yang mendorong para pejuang moderasi beragama untuk melakukan fitnah keji terhadap kaum muslim.


 Bukan hanya itu Islam  disandingkan dengan konsep “rusak” pluralisme dan demokrasi. Di mana mereka memaksa umat Islam untuk menerima segala perbedaan budaya dan adat istiadat yang ada di tengah-tengah masyarakat bahkan dengan hal yang merusak sekalipun. Bagaimana  tanggapan  hal tersebut menurut Ibu?


Menurut saya konsep” rusak” pluralisme-demokrasi adalah cara pandang Barat terhadap masyarakat yang majemuk dan beragam baik agama, budaya, politik dan adat istiadat sehingga semua kelompok berhak eksis di tengah kemajemukan. Konsep tersebut kebenarannya relative, tidak baku sangat tidak pantas dan tidak layak disandingkan dengan Islam yang kebenarannya tidak perlu diragukan karena sifatnya absolute atau pasti dan baku. Bahkan Islam pun mengatur kemajemukan masyarakat. 


Pertanyaan: Apakah penamaan Islam Wasathiyah yang senantiasa dibenturkan dengan istilah radikal ataupun Islam ekstrem dibuat  agar kaum muslim inferior dengan agamanya sendiri?


Menurut saya ya betul, mereka senantiasa melabeli Islam dengan istilah radikal atau ekstrem karena Islam kaffah mengajarkan syariah Islam secara totalitas baik secara ruhiyah maupun aturan bernegara, tidak ikut-ikutan mengadopsi aturan yang dibuat oleh  mereka sendiri. Kaum muslimin yang sudah teracuni oleh materialisme akan tergiur dengan rayuan Islam wasathiyah yang cenderung liberal-sekuler hingga inferior terhadap agamanya sendiri. Naudzubillahi min dzalik. 


Pertanyaan: Ke arah mana sebetulnya istilah ini dituju? Apakah ada upaya untuk membendung dan mengkriminalisasi orang /kelompok yang ingin menerapkan Islam Kaffah?


Menurut saya gagasan Islam Wasathiyah dengan konsep Islam moderat mengarah ke penolakan terhadap arus dakwah Khilafah Islamiah. Isu utamanya menjauhkan umat dari pemahaman Islam Kaffah demi menghadang kebangkitan Islam. Mereka terus melakukan upaya untuk membendung dan mengkriminalisasi orang dan kelompok yang ingin menerapkkan Islam kaffah. Bahkan lebih dari itu, mereka melakukan pembunuhan secara sadis tanpa diproses secara hukum. Mereka bebas tanpa hambatan melakukan upaya jahatnya karena sistemnya sekuler-liberal. 


Semoga Allah senantiasa melindungi para pejuang kaffah dari niat-niat jahat para penjajah. 


Wallahualam bissawab.

Posting Komentar

0 Komentar