#Reportase — Smart Islamic Community menyelenggarakan Forum Diskusi Aktivis (Fordisa) Pelajar pada hari Ahad, 27 April 2025. Diskusi kali ini mengangkat tema "Grow & Glow: Level Up Together with Islam Kaffah" dengan Narasumber Sharing Nasional, Kak Citra Amalia, M.Pd.
Diskusi diawali sambutan oleh Ibu Iffah Ainur Rochmah, S.Pd., selaku Tokoh Nasional Peduli Generasi. Beliau mengingatkan para peserta yang hadir tentang peran pemuda yang sangat besar untuk perubahan dan kebangkitan Islam. Tidak hanya itu, beliau juga menyampaikan bahwa aktivis pelajar muslimah harus terus meningkatkan kecerdasan dan kepedulian mereka terhadap isu-isu sosial dengan sudut pandang Islam.
Pada sesi sharing nasional, Kak Citra Amalia, M.Pd., menyampaikan bahwa tema diskusi diambil dari permasalahan remaja hari ini yang hidup dalam dunia yang cepat, viral, dan penuh standar. Standar bahagia yang ditentukan oleh kepuasan individu, hingga akhirnya membuat remaja muslim mulai melebur ikut tren tanpa filter nilai. Orientasi hidup yang hanya sebatas dunia yaitu materi dan eksistensi.
Remaja muslimah harus punya filter dunia dan fokus akhirat. Allah Swt. berfirman:
"Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab, kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah. Maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya." (QS al-Imran: 19)
Remaja dengan segudang potensi harus bisa produktif & inspiratif. Fokus hidup seorang muslim seharusnya mencari rida Allah, bukan likes semata. Belajar Islam mendalam akan menghadirkan makna hidup yang hakiki. Allah Swt. berfirman:
"Wahai orang yang beriman, masuklah kamu semua ke dalam Islam. Janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kalian." (QS al-Baqarah: 208)
Islam mengenalkan nilai sejati yaitu takwa, ilmu, dan amal salih. Islam juga mengangkat martabat remaja sebagai pemimpin peradaban. Islam membentuk remaja sebagai pribadi yang tangguh, visioner, dan beradab. Hal ini bisa diwujudkan dengan kerja sistemik yang melibatkan keluarga, sekolah, dan negara. Oleh karena itu, saatnya remaja bangkit, tidak hanya glowing tapi juga growing.
Sesi sharing dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama aktivis pelajar yaitu Syaila Putri Ramadhani (Wakil PMR dari salah satu SMA swasta Jakarta), Lubna Iraya Azizah (Ketua Sekbid Keagamaan OSIS di salah satu SMA swasta Jakarta), dan Syakirah Athajaya (Ketua Rohis SMA Negeri di Jakarta). Aktivis-aktivis pelajar ini menyampaikan pengalaman awal tertarik belajar Islam hingga mulai istikamah menuntut ilmu, pengalaman menjaga diri dengan syariat Islam, hingga perjuangan mereka dalam menyebarluaskan Islam.
Antusias para peserta yang hadir nampak jelas ketika sesi diskusi, kuis interaktif, dan penyampaian kesan dan pesan dari peserta. Reinasya Ardhya (Pengurus MPK SMA swasta di Jakarta) menyampaikan sangat antusias mengikuti rangkaian acara hari ini karena materi yang disampaikan relevan bagi para pelajar. Banyak hal baru yang dia ketahui setelah mengikuti diskusi hari ini, salah satunya adalah populasi Gen Z di Indonesia yang ternyata lebih besar daripada generasi lainnya.
Sementara Khanza (Wakil Ketua OSIS salah satu SMP Negeri Jakarta), menyampaikan bahwa sebagai pengurus OSIS dia mengetahui apa saja yang dilakukan oleh teman-teman sebayanya. Belum lama, dia mendapatkan berita bahwa banyak sekali terjadi tawuran dikalangan pelajar saat ini. Dia menyadari bahwa masalah yang terjadi pada remaja hari ini disebabkan oleh kurangnya pengenalan jati diri hingga akhirnya remaja hari ini mudah terbawa arus kerusakan tanpa mengetahui akibat dari perbuatannya. Setelah mengikuti diskusi hari ini, dia menyadari tentang proses pencarian jati diri dan tujuan hidup seorang muslim.
Forum Diskusi Aktivis (Fordisa) Pelajar diakhiri dengan pembacaan doa dan komitmen aktivis pelajar untuk berjuang dalam kebangkitan Islam.[]
0 Komentar