Bercanda soal Neraka: Jangan, ya, Dik!



Rini Sarah


#Remaja — Teknologi makin maju, attitude malah makin mundur. Teknologi yang harusnya jadi alat agar hidup manusia makin mudah dan menunjang misi takwa di dunia, malah digunakan semena-mena. Segala bikin konten yang nyenggol perkara agama. Ya begitu sih jadinya, kalau teknologi dibiarkan berjalan tanpa dibingkai nilai agama. Semua tidak akan diukur dengan halal-haram atau diridai-dimurkai Allah. Ukuran yang berlaku hanya kepuasan atau kesenangan saja. Senang karena viral, dapat uang, atau yang lainnya. 


Nahasnya, salah satu jalan ninja menuju viral adalah nyenggol agama. Tak peduli jika sampai menistanya. Mungkin ini juga yang ada dalam pikiran orang-orang yang nekat bikin konten bercanda soal neraka yang videonya viral itu.


Tidak Sebercanda Itu

Padahal, perkara neraka tak sebercanda itu. Rasulullah saw. dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari-Muslim langsung pingsan ketika diceritakan tentang neraka oleh Malaikat Jibril. Dalam hadis yang panjang itu diceritakan bagaimana gambaran neraka. Biar lebih jelas, berikut teks hadisnya, "Diriwayatkan Malaikat Jibril datang menemui Rasulullah ﷺ di waktu yang tidak biasa, bahkan raut wajahnya pun terlihat berbeda. Rasulullah ﷺ lantas bertanya, “Mengapa aku melihat raut wajahmu berbeda?”


Malaikat Jibril menjawab, “Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya api neraka dikobarkan. Sesungguhnya, tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahanam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu berat, untuk bersenang-senang sebelum ia merasa aman darinya.” Rasulullah ﷺ bertanya, “Ya Jibril, jelaskan padaku gambaran neraka Jahanam itu!”


Ketika Allah menciptakan Jahanam, maka apinya dinyalakan selama seribu tahun hingga berwarna merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun hingga berwarna putih, kemudian seribu tahun lagi hingga berwarna hitam, nyala dan baranya tidak pernah padam. Demi Allah, andaikan terbuka sebesar lubang jarum, niscaya akan dapat membakar semua penduduk dunia karena panasnya. Demi Allah, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi, niscaya akan mati penduduk bumi karena panas dan bau busuknya. Demi Allah, andaikan satu pergelangan dari rantai itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yang ketujuh. Demi Allah, andaikan seorang di ujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di ujung timur karena sangat panasnya. Jahanam itu sangat dalam, perhiasannya besi, minumannya air panas bercampur nanah, dan pakaiannya adalah potongan-potongan api. Api neraka itu ada 7 pintu, jarak antar pintu sejauh 70 tahun, dan tiap pintu panasnya 70 kali dari pintu yang lain.”


Rasulullah ﷺ meminta Jibril untuk menjelaskan satu per satu mengenai pintu-pintu neraka tersebut. Malaikat Jibril lalu menjelaskan apa yang diminta oleh Rasulullah ﷺ, “Pintu pertama dinamakan Hawiyah (jurang), yang diperuntukkan bagi kaum munafik dan kafir (QS al-Qari’ah: 9). Pintu kedua dinamakan Jahim, yang diperuntukkan bagi kaum musyrik (QS as-Syu’ara: 91). Pintu ketiga dinamakan Saqar, yang diperuntukkan bagi kaum shobiin atau penyembah api (QS al-Mudatstsir: 42). Pintu keempat dinamakan Ladha, yang diperuntukkan bagi iblis dan para pengikutnya (QS al-Ma’arij: 15). Pintu kelima dinamakan Huthomah (menghancurkan hingga berkeping-keping), yang diperuntukkan bagi kaum Yahudi (QS al-Humazah: 5-6). Pintu keenam dinamakan Sa’ir (api yang menyala-nyala), yang diperuntukkan bagi kaum kafir (QS al-Insyiqaq: 15).”


Rasulullah bertanya: “Bagaimana dengan pintu ketujuh, diperuntukkan untuk siapa pintu itu?” Sejenak Malaikat Jibril terdiam. Malaikat Jibril seperti ragu untuk menyampaikan siapa yang akan menghuni pintu ketujuh. Namun, Rasulullah ﷺ mendesaknya, hingga akhirnya Malaikat Jibril berkata, “Pintu ketujuh diperuntukkan bagi umatmu yang berdosa besar dan meninggal sebelum mereka bertobat.”


Mendengar penjelasan itu, Rasulullah pun langsung pingsan, Jibril lalu meletakkan kepala Rasulullah ﷺ di pangkuannya sehingga sadar kembali. Beliau bersabda, “Ya Jibril, sungguh besar kerisauan dan sedihku. Apakah ada seorang dari umat ku yang akan masuk ke dalam neraka?”


Malaikat Jibril menjawab, “Ya, yaitu orang yang berdosa besar dari umatmu.”


Rasulullah ﷺ lalu menangis mendengar penuturan Malaikat Jibril. Malaikat Jibril pun ikut menangis. Kemudian Rasulullah langsung masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk salat. Setelah kejadian itu, beliau tidak berbicara dengan siapa pun selama beberapa hari, dan ketika salat beliau pun menangis dengan tangisan yang sangat memilukan.


Api yang ada sekarang ini, yang digunakan bani Adam untuk membakar, hanyalah 1/70 dari api neraka Jahanam.” (HR Bukhari-Muslim)


Ini baru dari satu riwayat, banyak hadis dan ayat-ayat Al-Qur’an yang menceritakan dahsyatnya neraka. Kengeriannya tak bisa dianalogikan dengan kondisi di dunia. Yang jelas kalau kita tahu hakikat dari semuanya, maka kita tak akan banyak bercanda dan banyak menangis. 


"Surga dan neraka ditampakkan kepadaku, maka aku tidak melihat tentang kebaikan dan keburukan seperti hari ini. Seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, kamu benar-benar akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” Anas bin Mâlik—perawi hadis ini—mengatakan, “Tidaklah ada satu hari pun yang lebih berat bagi para sahabat selain hari itu. Mereka menutupi kepala mereka sambil menangis sesenggukan.” (HR Muslim no. 2359)


See, stop bercanda soal neraka dan apa pun tentang agama. Unfaedah, useless, dan bikin kamu terjerumus pada kelalaian. Menganggap enteng kemaksiatan karena merasa hukuman tak begitu mengerikan. Sebaliknya, mulai dari sekarang pelajari Islam beserta konsep-konsepnya yang benar, utuh, serta sempurna. Agar kita bisa mempersiapkan hari akhir yang sukses. Sukses balik ke surga bukan jadi penghuni neraka.


Gunakan waktu yang terbatas ini untuk berbekal. Perbanyak amal saleh seperti salat, puasa, baca Al-Qur’an, ikut kajian Islam kafah, beramar makruf nahi mungkar, berbakti kepada orang tua, belajar di sekolah dengan baik, dan lain sebagainya. Lalu, jangan ikut-ikutan tren viral yang menyimpang dari agama Islam. Bahaya! Bisa menyeret kita masuk jadi warga neraka yang ori. Naudzubillahimindzalik.[]

Posting Komentar

0 Komentar