Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Penjajah I5R43L, Sangat Menyakitkan!!!



#CatatanRedaksi — Genosida dan penjajahan masih berlangsung hingga saat ini, darah terus tertumpah. Data terbaru dirilis hampir 55.000 orang syahid. Korban anak-anak dan perempuan di bawah usia 18 tahun lebih dari 30%. Barbarnya respon seorang politikus sayap kanan i5R43l menyampaikan bahwa setiap bayi g424 adalah musuh. Mereka mengistilahkan bayi-bayi Gaza adalah human-animal, maka wajar bagi mereka membunuhi bayi-bayi dan anak-anak yang tidak bersalah. 


Pembantaian yang lebih pantas disebut sebagai genosida ini makin membabi-buta dan dunia hanya menonton. Para penguasa di negeri-negeri muslim yang seharusnya bisa mengirim pasukan agar bisa membantu dan membebaskan g454, ternyata tidak melakukannya, mereka hanya mengecam, beretorika tanpa tindakan nyata. Malah secara tidak langsung mereka memuluskan pergerakan penjajah dalam genosida ini. Misalnya sebagai pemasok bahan bakar penjajah i5R43l. Bahkan diketahui selain AS, Brazil, Rusia, juga ada negeri muslim seperti Azerbaijan dan Kazakhstan menyuplai hingga 30%–40% kebutuhan minyak i5R43l. Pergerakan mereka melewati tanker-tanker Turki.


Seandainya penguasa-penguasa muslim itu mau melakukan tindakan nyata membantu untuk menghentikan genosida, sangat mudah bagi mereka. Salah satunya adalah menstop pasokan bahan bakar i5R43l untuk menghambat operasional mesin-mesin pembunuh yang diluncurkan i5R43l dari hulu ledaknya, tapi tidak dilakukan oleh penguasa-penguasa itu, dengan dalih ekonomi mereka lupa darah saudaranya terus mengalir. 


Termasuk apa yang terjadi di Indonesia hari ini, kontroversi Presiden Prabowo ber-statement dalam kunjungan kenegaraan Presiden Perancis, Emmanuel Macron, bahwa dia akan normalisasi hubungan dengan i5R43l jika i5R43l mengakui P4l3stin4 merdeka (tempo.co, 28/05/2025). Padahal sejatinya solusi kemerdekaan yang digaungkan adalah hidup berdampingan dengan penjajah dan pencaplok wilayah dengan two state nations, dan solusi ini sangat menyesatkan dan merugikan P4l3stin4. 


Bagaimana tidak, P4l3stin4 dipaksa harus mengakui penjajah yang membantai rakyat dan merampas tanah-tanah, rumah-rumah, dan hidup bersama mereka. Tanah Palestina yang makin tersisa sedikit sekali di g454 dan Tepi Barat. Tidak menutup kemungkinan penjajah akan terus berusaha menduduki wilayah P4l3stin4 secara keseluruhan, karena tabiat perampas dan pencaplok yang sudah mereka lakukan selama ini, bahkan secara terang-terangan disaksikan dunia. Sungguh hal itu aneh dan di luar nalar. 


Sampai-sampai ramai diilustrasikan untuk mempermudah memahami apa yang terjadi di P4l3stin4 sebenarnya. Misal: ada rumah saudara kita dirampok, penghuninya disiksa, bahkan dibantai dan semua barang-barang di rumahnya diambil alih. Namun, solusi yang dia minta dengan tinggal bersama. Kemudian, semua saudara termasuk tetangga juga harus menyetujuinya. Solusi yang aneh dan sesat. Seharusnya saudara dan tetangga ini mengusir perampok itu keluar dari rumah, bukan malah menyuruh untuk hidup berdampingan. Ternyata tidak cukup hal itu, kondisi ini diperluas sampai tetangganya yang lain ikut-ikutan menjalin "hubungan baik" dengan nama normalisasi hubungan diplomatik. 


Memang begitulah kondisi kehidupan hari ini, para penguasa muslim tidak mempunyai keberanian—bahkan kondisi umat Islam hari ini seperti makanan yang diperebutkan oleh musuh-musuh Islam, disamping mereka terjangkiti penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati) sebagaimana hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan Tsauban r.a.. 

Ia mengutip sabda Rasulullah saw. yang mengatakan, "Hampir saja bangsa-bangsa memangsa kalian sebagaimana orang-orang lapar menghadapi meja penuh hidangan." Seseorang lalu bertanya pada Rasulullah saw., "Apa kami saat itu sedikit?" Rasulullah saw. menjawab, "Bahkan kalian saat itu banyak, akan tetapi kalian seperti buih di laut. Allah sungguh akan mencabut rasa takut dari dada musuh kalian, dan Allah sungguh akan mencampakkan penyakit wahn ke dalam hatimu." Seseorang bertanya, "Ya Rasulullah, apa itu wahn?" Beliau menjawab, "Cinta dunia dan takut mati." (HR Abu Dawud)

Mereka juga "dikuasai" oleh asing, mereka dipasang sebagai pion bagi Barat, mereka mengabdi kepada tuannya dan menjalankan segala kepentingan-kepentingan Barat. Sudahlah para penguasanya adalah agen Barat, sistem hukumnya juga mengadopsi ala Barat dengan kehidupan kapitalisme sekuler, maka wajar agenda Barat untuk menghancurkan Islam juga berjalan lancar.  


Saat ini kaum muslimin kehilangan 'izzah-nya karena kekuatan Islam dilepaskan secara politik dan ideologi. Islam hanya dibatasi masalah ritual yang bersifat privat dan personal bukan menjadi solusi masalah yang bersifat publik/komunal. Umat Islam tidak lagi memiliki junnah (perisai) yang siap melindungi dan mengurusi bahkan melayani rakyatnya. 


Pasca-1924 ketika Khilafah Islamiyyah benar-benar runtuh tidak ada lagi yang menjadi perisai—menjaga umat ini. Umat Islam mengalami nestapa tidak berujung, bumi Islam dikerat-kerat menjadi lebih dari 50 negara, tersekat-sekat dengan negara bangsa yang makin memuluskan agenda Barat untuk terus menguasai umat Islam. Maka, selama bukan sistem Islam yang diadopsi oleh umat Islam, hidup umat Islam akan terus menderita. Saatnya umat ini kembali kepada habitatnya dalam naungan Khilafah Islamiyyah alaminhajinnubuwwah. Semoga tidak lama lagi.[]



Posting Komentar

0 Komentar