#Reportase — Diskusi Guru Muslimah menyelenggarakan acara Meet Up bertema "Visi Pendidikan Islam: Visi Terbaik Sepanjang Zaman" pada 28 September 2025 di Jakarta. Acara ini merupakan rangkaian dari Bincang Syariah Guru Muslimah Inspiratif. Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk menemukan solusi tuntas terhadap berbagai permasalahan pendidikan yang makin mendalam akibat kebijakan liberal kapitalis, dengan menawarkan solusi Islam. Selain itu, acara ini bertujuan memperluas pemahaman tentang syariat Islam kafah di bidang pendidikan dan memperkuat peran vital guru muslimah dalam melahirkan generasi berkepribadian Islam yang mampu menjadi pilar peradaban Islam. Pertemuan ini menjadi wujud ikhtiar nyata para guru muslimah dalam perjuangan tersebut.
Narasumber, Ibu Ria Putri Angelina, M.Pd., mengawali dengan memaparkan visi sistem pendidikan saat ini, yang berfokus pada pencapaian manusia beriman, bertakwa, berakhlak mulia, serta SDM unggul berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045. Namun, Ibu Ria menegaskan bahwa sistem saat ini belum mampu mencetak generasi yang benar-benar berkualitas meskipun tujuan-tujuan tersebut terkesan ideal. Hal ini disebabkan oleh beberapa fakta kritis, yang disimpulkan bahwa akar masalahnya sangat terkait dengan penerapan sistem kehidupan kapitalisme. Poin-poin kritis tersebut meliputi sistem pendidikan yang bertumpu pada filsafat Barat (HAM, demokrasi, sekuler, dan liberal), masih adanya masalah kesempatan bersekolah dan angka putus sekolah yang tinggi, ketimpangan kualitas antara sekolah-sekolah, dan pendidikan minim mutu karena isu kompetensi guru dan keterbatasan fasilitas.
Sebagai solusi tuntas, acara ini menawarkan Sistem Pendidikan Islam (SPI) yang berbasis pada akidah Islam. Visi SPI adalah mencetak dan menghidupkan generasi dan peradaban emas, dengan misi mewujudkan generasi yang ahli ibadah, berkepribadian Islam, dan penegak peradaban Islam dengan penguasaan sains dan teknologi. Tujuan utama SPI adalah mewujudkan generasi berkepribadian Islam yang menguasai tsaqafah Islam dan ilmu terapan/iptek secara terpadu dan seimbang. Penerapan SPI membutuhkan dukungan total dari berbagai aspek kehidupan: politik kekuasaan Islam (negara sebagai ra'in); sistem ekonomi Islam (kekuatan finansial negara); politik administrasi/birokrasi Islam yang efisien; dan dukungan masyarakat Islam yang memiliki kesatuan pemahaman.
SPI tidak akan terwujud dalam sistem kapitalisme sekuler dan hanya akan terwujud saat syariat Islam diterapkan secara kafah (menyeluruh) oleh negara. Dalam konteks perjuangan ini, peran guru muslimah dianggap sangat krusial. Guru didorong untuk melayakkan diri sebagai pendidik sejati yang memiliki amanah dan syakhsiyah islamiah, serta aktif dalam amar makruf nahi mungkar dan berjuang bersama mewujudkan penerapan Islam kafah. Acara ditutup dengan mendorong optimalisasi peran individu, masyarakat, dan negara dalam bersinergi menegakkan sistem Islam kafah di seluruh aspek kehidupan.[]
0 Komentar