Siti Rima Sarinah
#MutiaraAl-Qur'an — Allah Swt. menciptakan manusia dalam rangka ibadah, dengan menjadikan aturan syariat Islam sebagai landasan setiap amal dan menjadi solusi persoalan kehidupan. Tidak ada satu pun perkara kehidupan yang tidak diatur oleh Islam. Islam adalah agama yang sempurna mengatur seluruh kehidupan, agar selalu berjalan sesuai kehendak Sang Pencipta manusia, alam semesta, dan seisinya.
Apabila manusia menjalani kehidupan atau menyelesaikan masalah yang bertentangan dengan aturan Allah yang telah ditetapkan, maka kelak manusia akan mendapatkan ganjaran/balasan dari apa yang ia lakukan. Allah Swt. berfirman yang artinya, ”Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." (Surah An-Nisa Ayat 29)
Ayat di atas adalah penegasan tentang larangan bunuh diri, karena Allah mengharamkan perbuatan tersebut dengan alasan apa pun. Bahkan orang yang melakukan bunuh diri akan mendapatkan siksa yang pedih dan ditempatkan di neraka jahanam. Rasulullah saw. bersabda, ”Barang siapa membunuh dirinya sendiri dengan sesuatu, maka pada hari kiamat ia akan di siksa dengan sesuatu itu." (Muttafaq Alaihi)
Tidak dimungkiri, hidup dalam impitan sistem yang menihilkan peran agama dalam kehidupan, membuat manusia terkadang kehilangan akal sehatnya untuk menyelesaikan persoalan kehidupan. Setiap lini kehidupan dirundung berbagai persoalan silih berganti. Hal tersebut bukan hanya berdampak pada orang dewasa, melainkan juga pada remaja bahkan anak-anak. Beratnya beban kehidupan inilah membuat anak-anak dan orang dewasa nekat melakukan bunuh diri. Berharap persoalan hidupnya akan terselesaikan dengan mengakhiri hidupnya, ternyata tidaklah demikian.
Fenomena bunuh diri kini marak terjadi. Kondisi ini membuktikan bahwa tengah terjadi persoalan serius di tengah masyarakat. Situasi dan kondisi yang tidak mendukung ditambah beban kehidupan yang makin mengimpit dikarenakan sistem aturan yang hanya mengedepankan urusan materi. Hal ini makin diperparah dengan abainya negara yang hanya menuntut rakyat dengan berbagai pungutan ketimbang peduli dan peka pada urusan masyarakat.
Tidak semua masyarakat mampu bertahan dalam kondisi seperti ini. Seakan tidak ada jalan untuk keluar dari persoalan kehidupan. Mustahil berharap pemerintah akan membantu dan tidak ada kepedulian dari masyarakat, semua hanya sibuk dengan urusan masing-masing serta tidak peka pada kondisi atau persoalan yang menimpa saudaranya yang lainnya.
Harus kita sadari bersama bahwa kondisi yang terjadi di tengah masyarakat hari ini dikarenakan kita hidup dalam sistem yang salah. Hidup dalam kondisi seperti ini menjadi ujian keimanan bagi umat muslim, tetapi kita tidak boleh lupa bahwa Allah telah memberikan bekal kepada manusia untuk bisa menghadapi berbagai persoalan kehidupan yang berasal dari aturan-Nya. Sehingga dalam kondisi apa pun, keimanan dan ketakwaanlah yang menjadi landasan untuk bisa bertahan dan menghadapi semua ujian kehidupan.
Walaupun kita hidup dalam sistem yang mengabaikan aturan Allah dan menggantinya dengan aturan manusia. Justru kondisi ini menjadi motivasi akidah bagi setiap muslim untuk terus mengkaji, memahami, mengamalkan serta mendakwahkah Islam. Agar Islam senantiasa menjadi poros dalam kehidupan dan menjadi landasan dalam berpikir dan beramal. Sehingga kita mampu berpikir benar dan tidak mengambil jalan pintas untuk keluar dari masalah. Allah Swt. telah membekali kita dengan akal dan seperangkat aturan yang sempurna sebagai penjaga manusia dari hal-hal yang menyimpang dari aturan-Nya.
Bukankah Rasulullah saw. dan para sahabatnya juga mendapatkan ujian yang luar biasa beratnya? Namun, mereka tetap istikamah memegang Islam dan memperjuangkan hingga tegak di muka bumi ini. Kegigihan dan keistikamahan Rasulullah dan para sahabat inilah yang harus kita teladani dan diaplikasikan dalam kehidupan kita.
Ujian kehidupan adalah cara Allah menaikkan derajat ketakwaan dan keimanan kita di hadapan-Nya. Apabila kita selalu menjadikan Islam sebagai solusi dari persoalan kehidupan kita dan tak boleh sedikit pun menyimpang dari aturan Islam. Sejatinya Allah akan melihat apakah ujian tersebut membuat kita makin taat atau sebaliknya? Dan Apakah kita layak menjadi penghuni surga, tatkala kita mampu lulus dari ujian kehidupan? Oleh karena itu, keimanan yang kokoh harus terhujamj kuat dalam diri setiap muslim dan dijadikan pondasi akidah agar mampu menghadapi ujian kehidupan dari sistem buatan akal manusia yang lemah. Wallahualam.[]
.png)
0 Komentar