Kontraksi peradaban semakin menjadi-jadi. Kegagahan sekuler kapitalisme dengan demokrasinya semakin menampakkan wajah usang. Berbagai kerusakan sistemik akibat diterapkannya sistem akal-akalan manusia itu semakin nampak nyata. Ketidakadilan, kemiskinan, dan kerusakan sosial tak bisa ditampik. Lalu, bertambah-tambah pula dengan inkonsistensi konsep-konsep Barat soal HAM hingga sampai pada nilai-nilai toleransi yang selama ini mereka agungkan. Isu terorisme pasca tragedi WTC 11 September 2001 silam seolah menjadi senjata halal bagi dunia untu…
Produk tahu dan tempe, makanan favorit penduduk Indonesia menghilang kembali dari pasaran. Pasalnya, para produsen tahu dan tempe di Jabodetabek serentak melakukan mogok produksi dan berjualan selama 3 hari, mulai 21 Februari hingga 24 Februari 2022 (pikiranrakyat.com, 21/2/2022). Hal ini memberi efek domino bagi para pedagang yang menggunakan bahan baku tahu dan tempe untuk turut tidak berproduksi. Para produsen tahu dan tempe mengeluhkan harga kedelai yang meroket. Di Pulau Jawa, harga kedelai naik hingga Rp11.300 per kilogram. Angka ini j…
Kembali kegaduhan terjadi disebabkan statement Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas yang menyamakan suara azan dengan gonggongan anjing. Awalnya, dikutip dari suara.com, 24/2/2022, Menteri Agama meminta pengaturan toa masjid. Dia menganalogikan, seumpama di daerah yang mayoritas muslim hampir setiap 100-200 meter ada musala dan masjid. Dia mengatakan bahwa kalau kemudian dalam waktu bersamaan mereka menyalakan toa bersama. Itu bukan lagi syiar, tapi gangguan buat sekitarnya," ungkapnya seperti dikutip Hops.ID. Yaqut kemudian me…
Kebutuhan kaum muslimin akan adanya khilafah tidak bisa ditunda lagi. Sebab problematika yang menimpa umat kian banyak, rumit dan sulit untuk bisa diselesaikan. Tak hanya persoalan ekonomi, sosial budaya atau pun persoalan politik, persoalan kian dangkalnya akidah umat menjadi hal yang sangat mengkhawatirkan. Sementara penistaan dan penghinaan kepada ajaran Islam semakin lama semakin banyak yang berani melakukan, disampaikan secara terang-terangan dan dipublish secara umum di berbagai media sosial. Penistaan terhadap ajaran Islam dalam pagel…
Mengawali pemaparan materinya Ustadz Dwi Condro terlebih dahulu menjelaskan bagaimana ekonomi kapitalisme yang pada awalnya hidup dalam kemiskinan dan beratus-ratus tahun mereka (Eropa) hidup dalam penderitaan. Mereka terhina, mereka terhimpit karena beratus-ratus tahun ekonominya dikendalikan oleh negara yang berkolusi dengan Pendeta, yang mana pendeta itu mengatasnamakan tuhan di dunia. “Sistem itu adalah ekonomi zaman Eropa yang disebut “Aliran Merkantilisme”, Merkantilisme memahami bahwa ekonomi harus diatur oleh negara karena jika indi…
#Reportase - Seorang pakar ekonomi, Ustadz H. Dwi Condro Triono Ph.D menjabarkan bagaimana Islam menawarkan kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia dalam acara Ekspo Rajab, Sabtu, 26/02/2022. Beliau mengatakan, “Individu hanya boleh masuk pada kepemilikan individu, tetapi harus dengan mekanisme pasar syariah, bukan mekanisme pasar bebas. Kalau pasar bebas berjalan tanpa ada pengaturnya, berbeda dengan Islam, mekanismenya diatur”, tegasnya Beliau melanjutkan, “mekanisme pasar syariah fokusnya pada keadi…
Kegaduhan kembali menyeruak. Kali ini seputar toa masjid dan gonggongan anjing. Pasalnya adalah ketidaktepatan analogi yang disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Menag menganalogikan gonggongan anjing saat menjelaskan aturan pengeras suara di masjid. Sontak saja, analogi ini menuai kecaman. Meski menag telah memberikan klarifikasinya, namun isu semacam ini sepertinya bakal terjadi lagi dan lagi. Serangan terhadap Islam terus saja dilancarkan. Faktanya, kegaduhan ini muncul tak lama setelah polemik tentang wayang haram ya…
Find Us at :