Oleh: Titin Kartini #KontributorDaerah - Siapa yang tidak tergugah hatinya ketika melihat kelaparan melanda masyarakat dan kemiskinan yang semakin meningkat? Siapa pun kita, pasti sangat mendambakan hidup sejahtera. Kesejahteraan merupakan sesuatu yang sangat diimpikan dan diharapkan masyarakat. Meskipun pandemi sudah mereda, namun perekonomian masyarakat masih terpuruk. Masyarakat masih terseok-seok dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, ditambah dengan adanya kebijakan-kebijakan penguasa yang tidak memihak pada rakyat kecil. Dengan tujuan k…
Marak Kekerasan, Di mana Jaminan Negara Atas Keamanan? Oleh : Sari Chanifatun #Kontributor Daerah - Kekerasan hingga mengakibatkan kematian marak terjadi dimana-mana, semua bisa jadi pelaku, baik remaja, dewasa, seorang paman yang seharusnya menjadi orang tua, seorang suami kepada istrinya, sampai seorang mantan pendeta muda. Penganiayaan terjadi terhadap seorang bayi kembali terjadi. Bayi yang baru berusia empat bulan meninggal setelah dibanting ke lantai oleh seorang pria, di Desa Mattoanging, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sula…
Penulis: Silmi Dhiyaulhaq, S.Pd. #FOKUS — Zaman dahulu, ketika anak kecil ditanya tentang cita-cita, kelak besar mau jadi apa, biasanya jawaban mereka ingin menjadi dokter, insinyur, astronot, dan pilot. Namun, berbeda jika pertanyaan serupa dilayangkan kepada generasi Z (Gen Z) yang sekarang masih duduk di bangku sekolah. Ternyata mereka ada yang ingin menjadi gamer, influencer, dan YouTuber. Sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan produk mainan, Lego, kepada 3.000 anak-anak berusia antara delapan dan dua belas tahun dari Amerika Serik…
Oleh N. Suci M.H. #Siroh - Pembabakan sejarah “resmi” Islam terbagi pada dua periode secara garis besar: zaman jahiliah (secara harfiah berarti kebodohan) dan zaman kenabian. Periode yang disebut pertama tentu saja merujuk kepada dunia paganisme Makkah (tirto.id, 24/04/2020). Quraisy adalah penguasa paganisme jahiliah masa Makkah. Selama periode ini, ajakan risalah Allah Swt. melalui Rasulullah saw mendapat reaksi penolakan dari kaum Quraisy. Dengan kebanggaannya berkecimpung dalam kebodohan pikir akan Pencipta dan aturan hidup yang bobro…
Oleh Ruruh Hapsari #MutiaraHadis - Isu radikalisme kembali mencuat seiring dengan gonjang ganjing perpolitikan negeri yang semakin panas menjelang tahun 2024. Didasari data BNPT tahun 2020, Moeldoko mengatakan bahwa ada potensi radikalisme sebesar 14 persen akibat adanya politik identitas dan akan meningkat di tahun politik menuju 2024. Walaupun Moeldoko membantah bahwa pemerintah sengaja melabeli cap radikal kepada kelompok yang berseberangan dengan pemerintah, namun pada kenyataannya tak bisa disangkal. Sudah menjadi rahasia umum bahwa …
#Editorial — Negeri ini tampaknya makin tidak aman saja. Kekerasan dan tindak kejahatan terjadi di mana-mana. Korban dan pelakunya pun bisa siapa saja. Keduanya tidak kenal batas usia, level pendidikan, jabatan, kedudukan, laki-laki atau perempuan, nyatanya sama saja. Ragamnya pun makin menggila hingga tindak kekerasan seakan sudah jadi bahasa bersama. Tidak berkenan sedikit saja, pukul tendang bisa jadi jawabannya. Bahkan, kalau perlu, hilangkan saja nyawanya. Bayangkan saja, seorang bayi tidak berdaya bisa mati di tangan ibu bapaknya. Oran…
Saat ini isu radikalisme kian dimasifkan kembali oleh mereka yang membenci Islam. Berbagai simbol Islam senantiasa dijadikan framing negatif seperti cadar, jilbab, jenggot bahkan senantiasa dikaitkan dengan jamaah dakwah yang menyuarakan syariah dan khilafah terlebih saat menjelang Pemilu. Hal ini tentu membawa dampak buruk kepada kaum muslim itu sendiri, karena bagi mereka yang tidak paham Islam akan mudah terpengaruh dan pada akhirnya akan semakin tidak menyukai syariat Islam yang mulia inj. Untuk itu ustazah Hanin sebagai Ibu Pemerhati Pol…
Find Us at :