Bromance Ala BrightWin, Bonzer Apa Ambyar?

 


Sobi Besti, pasti tau ni sama BrightWin. Yang katanya pasangan aktor asal Thailand itu. Mereka tenar setelah membintangi sebuah series komedi romantis yang nyeritain tentang hubungan sejenis antara laki-laki dan laki-laki. Judul serialnya tau lah yaaa, yang gak tau bisa digoogling.

Tuh series kan booming ya, sampe dibikinin film juga. Ke-booming-an series dan film ini pun berimbas ke naeknya popularitas duo ganteng Bright dan Win. Ya namanya juga populer, jadi deh segala sisi kehidupan bahkan yang pribadi dari keduanya gak lepas dari pantauan mata dunia.

Salah satu sisi yang katanya menarik adalah romance-romance-an antara mereka berdua. Hubungan persahabatan antara kedua laki-laki ini kek so sweet gitu. Sering spend time berdua.  Datang ke acara-acara berdua. Maen musik berdua.  Maen iklan berdua. Syuting juga berdua. Komen-komen “mesra” status medsos masing-masing. Daaan lain sebagainya. Kesemuanya ini sukseees berat bikin klepek-klepek fans keduanya. Dipuja-puja banget udahan.

Bromance = G4y?

Sobi Besti, katanya sih model sahabatan ala-ala BrightWin ini namanya bromance. Lalu, apa bener gitu ya persahabatan model bromance itu bonzer alias keren klo kata orang Australia mah? Pe segitunya dikagumi ma orang-orang? Udah kek relatonship goal between man and man. Atau justru malah ambyar or not even normal?

Bromance asal katanya adalah “brother” dan “romance”. Jenis relasi ini diartikan sebagai hubungan persahabatan non-seksual yang dekat secara emosional maupun fisik antara lelaki heteroseksual. Umumnya, pertemanan atau persahabatan pria jarang yang mendiskusikan masalah pribadi.

Nah, persahabatan bromance ini berkaitan dengan pengungkapan jati diri, seperti diskusi masalah pribadi, kesehatan, atau kehidupan personal secara umum, termasuk masalah terkait pasangan masing-masing. (Dinukil dari www.sehatq.com)

Kata laman yang sama, bromance itu gak sama dengan g4y. Soalnya kedekatan mereka bukan berdasarkan ketertarikan secara seksual. Hanya emosional dan fisik aja. Walopun emang banyak yang salah paham sama bromance ini. Mengira klo bromance ini sama dengan g4y.

Tapi ya, kita mesti sadar aja ya. Klo kita emang hidup di jaman hubungan cinta sesama jenis itu lagi heboh dan diupayakan agar diapresiasi sebagai sebuah kenormalan.  Bahkan, dikampanyekan agar bisa dilegalkan. Kalau di negara-negara barat mah emang udah ada pelegalan sampe ke pernikahan. Nah, di negeri muslim kaya Indonesia, mereka masih harus berjuang.  Makanya aksi-aksi terus dilakukan. Hal-hal yang bisa jadi sarana promosi cinta sejenis diekpos abis.

Jadi ya, sulit rasanya untuk gak julid. Mau husnudzon sama bromance ini aja susahnya minta ampun. Jangankan udah ada romance-romancenya. Cuma lihat sepasang laki-laki ngobrol di satu meja kafe aja kayanya radar curiga auto mode on. Palagi BrigthWin ini tercipta dari series yang memuat cerita hubungan sejenis laki-laki. Lalu, apa bisa dijamin juga ya relasi model bromance ini gak akan tergelincir jadi hubungan cinta sejenis? Wallahualam bissawab.

Persahabatan Sejati Ala Nabi

Persahabatan antar laki-laki model bromance landasannya bukan karena lillahitaala alias keimanan sama Allah semata. Bromance itu hidup di tengah-tengah alam berpikir ngejauhin segala norma agama dari kehidupan kita. So, klo norma agama udah dijauhkan maka hawa nafsu kita ni yang merajalela. Kalo hawa nafsu sudah bicara maka perbuatan tidak akan ada kendalinya. Jadi memungkinkan manusia bisa melakukan apa pun hingga melanggar hukum syarak.

Jadi, kalo kita menemukan hal-hal yang ganjil gak sesuai hukum Islam dalam aktivitas bromance ya itu wajar. Karena landasannya adalah hal di atas tadi. Bukan hukum Islam. Dalam khazanah kehidupan Islam sendiri, ada contoh persahabatan antara laki-laki dengan laki-laki yang begitu agung dan tidak terjebak pada hal-hal receh yang kadang terjadi dalam model persahabatan saat ini.

Persahabatan itu terjadi antara Rasulullah Saw dan Abu Bakar Ash Siddiq. Persahabatan yang dibangun karena Allah, satu dan yang lainnya saling mempercayai dan saling mengingatkan dalam kebaikan. Diceritakan bahwa saat hijrah tiba, Rasulullah segera mendatangi Abu Bakar. Abu Bakar diminta Rasul untuk menemaninya.

Hijrah ini bukan perkara receh. Tantangannya berat banget. Selain medan dan jarak yang cukup berat dan jauh, musuh Islam pun berupaya mengejar dan menggagalkannya. Dalam proses hijrah ini, Abu Bakar begitu melindungi Rasul.

Dalam perjalanan hijrah, Rasulullah tiba di sebuah gua yang dikenal dengan nama gua Tsur. Sampai di mulut gua Abu Bakar berkata “Demi Allah janganlah Anda masuk ke dalam gua ini sampai Aku memasukinya terlebih dahulu. Kalau ada sesuatu (yang jelek) maka Akulah yang mendapatkannya, bukan Anda”, Abu Bakar pun masuk kemudian membersihkan gua tersebut. Setelah itu Abu Bakar menutup lubang-lubang di gua dengan kainnya, karena khawatir ada hewan yang membahayakan Rasulullah keluar dari lubang-lubang tersebut. Hingga tersisa dua lubang yang nanti bisa ia tutupi dengan kedua kakinya.

Setelah itu Abu Bakar mempersilahkan Rasulullah masuk ke dalam gua. Rasulullah pun masuk dan tidur di pangkuan Abu Bakar. Ia pun menahan dirinya agar tidak bergerak karena tidak ingin gerakannya menyebabkan Rasulullah terbangun dari istirahatnya. Namun, Abu bakar adalah manusia biasa, rasa sakit akibat sengatan seekor hewan membuat air matanya terjatuh dan menetes di wajah Rasulullah, Rasulullah pun terbangun kemudian bertanya “Apa yang menimpamu wahai Abu Bakar?”, Abu Bakar menjawab, “Aku disengat sesuatu”.

Kemudian Rasulullah mengobatinya. Demikianlah dua orang sahabat ini. Rasulullah ingin bersama Abu Bakar ketika hijrah dan Abu Bakar pun sangat ingin menemani Rasulullah. Demikian besarnya cinta Abu Bakar kepada sahabatnya, hingga Rasulullah menempatkan Abu Bakar sebagai sahabat yang sangat dicintainya, “Sesungguhnya orang yang paling besar jasanya padaku dalam persahabatan dan kerelaan mengeluarkan hartanya adalah Abu Bakar. Andai saja aku diperbolehkan mengangkat seseorang menjadi kekasihku selain Rabbku, pastilah aku akan memilih Abu Bakar, namun cukuplah persaudaraan seislam dan kecintaan karenanya. Maka tidak tersisa pintu masjid kecuali tertutup selain pintu Abu Bakar saja.” (HR. Bukhari).

Persahabatan dalam Islam merupakan hal mulia. Bahkan Islam sangat mewanti-wanti agar kita gak salah milih sahabat. Sampai diibaratkan dalam sebuah hadis, “ Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

So, jangan salah milih teman ya Sobi Besti. Udah gitu jangan salah juga milih model persahabatan. Kita harus milih model persahabatan yang menjadikan Islam sebagai dasarnya dan syariat Islam sebagai landasan aktivitas persahabatannya. Hingga persahabatan kita bisa didedikasikan untuk hal-hal yang besar. Bukan hanya ingin enjoy sesaat di dunia tapi untuk kebaikan dunia dan akhirat kita.

Ati-ati juga, jangan terjebak dengan romance-romance-an yang mengeksploitasi perasaan hingga jadi bikin penasaran untuk mencoba hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt. Be smart and wise ya, Girls. Bonzer!


Penulis: Rini Sarah

Posting Komentar

0 Komentar