Gaza Terus Bersimbah Darah, Bagaimana Sikap Muslim yang Benar?

 


#Reportase — Senin (21 April 2025), Muslimah Tadabur Al-Qur'an (MTA) kembali mengadakan kajian. Tema yang diangkat pada MTA Spesial Liqo Syawal ini adalah "Gaza Terus Bersimbah Darah, Bagaimana Sikap Muslim yang Benar ?" (Tadabur surah al-Anfal ayat 72). 


Acara yang dipandu oleh Ustazah Nurlis ini diawali dengan sambutan dari Ustazah Hj. DR. Rosmeinita selaku ketua MTA Jakarta Utara.


Acara inti dibuka dengan tayangan tentang derita muslim Gaza hari ini. Ustazah Fatikah, S.Ag., selaku narasumber menyampaikan ulasan mengenai realitas pahit yang dihadapi saudara muslim kita di Gaza akibat serangan militer yang terus dilancarkan Zionis bahkan saat bulan Ramadan dan Idulfitri.


Beliau mengingatkan bahwa sikap kita terhadap kondisi Gaza hari ini merupakan cerminan dari buah ibadah Ramadan yang sudah kita laksanakan. 


Buah puasa Ramadan yang diharapkan adalah menjadikan kita hamba yang bertakwa. Di antara bentuk takwa adalah menyambut semua perintah Allah dalam Al-Qur'an. Salah satunya seruan Allah yang terdapat dalam surah al-Anfal ayat 72.


وَإِنِ ٱسْتَنصَرُوكُمْ فِى ٱلدِّينِ فَعَلَيْكُمُ ٱلنَّصْرُ


"Jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam urusan pembelaan agama, kalian wajib memberikan pertolongan."


Saat ini Gaza menjerit meminta pertolongan dan kita wajib memberikan pembelaan terhadap saudara muslim kita di sana. Sebagaimana hadis Rasulullah saw.:


"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, berbelas kasih terhadap sesama, ibarat satu tubuh. Apabila anggota badan ditimpa sakit, seluruh badan lainnya akan merasakan sakit.” (HR Muslim)

Ustazah Fatikah menguraikan bahwa solusi yang harus diambil saat ini untuk menolong saudara muslim kita di Gaza adalah dengan jihad untuk mengusir Yahudi dari tanah Palestina. 


Aktivitas jihad ini memerlukan kekuatan bersenjata. Negeri-negeri muslim yang saat ini berjumlah lebih dari 50 negara wajib mengirimkan pasukan militernya untuk membebaskan Palestina. Andai masing-masing negeri mengirimkan satu batalyon saja, maka akan terkumpul 50 batalyon yang dengan semangat jihad fisabilillah tentu akan mampu menggentarkan kekuatan zionis di sana. 


Ustazah Fatikah juga mengingatkan bahwa   menyatukan kekuatan kaum muslimin dalam menghadapi musuh-musuhnya.


Khilafah merupakan kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia untuk menegakkan syariat Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. Metode mengemban dakwah ke seluruh dunia adalah jihad. (Syekh an-Nabhani, Taqiyuddin. Nizham Hukmi fil Islam, hal. 157)


Acara berlanjut pada sesi diskusi yang disambut dengan antusias oleh para tokoh muslimah yang hadir. Berbagai pertanyaan muncul di antaranya tentang urgensi persatuan negeri-negeri muslim saat ini, kapan kaum muslimin memiliki pemimpin yang mampu menyatukan kaum muslimin, dan apa kontribusi yang bisa dilakukan sebagai muslimah saat ini.


Ustazah Fatikah merespon semua pertanyaan peserta dengan jawaban lugas. Beliau menegaskan bahwa untuk mewujudkan perubahan dan persatuan umat berawal dari dakwah yang kita lakukan. Gelombang kesadaran di tengah umat akan terus membesar jika kita konsisten menyebarkan opini Islam. Beliau menyemangati para tokoh muslimah yang hadir untuk memberikan kontribusi terbaik untuk Islam. 


Acara ditutup dengan doa yang dipimpin Ustazah Husnul Chotimah dan dilanjutkan acara ramah tamah.[]

Posting Komentar

0 Komentar