#Reportase — “Sangat penting untuk memahami akar masalah Palestina sehingga akan mampu menghasilkan solusi komprehensif,” ungkap Ketua Forum Tokoh Muslimah Depok (FTMD), Ustazah dr. Alik ummu Abdillah dalam acara Liqo Syawal Tokoh Muslimah Depok, "Gema Takbir di Tengah Tangis Darah Gaza", Ahad (20/4/2025) di Depok.
Ia menegaskan bahwa problem Palestina intinya bukanlah konflik perbatasan melainkan eksistensi penjajah Zionis Yahudi.
“Problem intinya bukanlah konflik perbatasan, yang bisa diatasi dengan membagi wilayah berdasarkan kesepakatan, melainkan eksistensi penjajah Zionis Yahudi yang terus membantai dan membangun pendudukan dengan merampas tanah warga Palestina,” tegasnya di hadapan sekitar 70 tokoh muslimah se-Depok.
Tak hanya di situ, tambahnya, kebiadaban yang tak kalah sadis yaitu pemutarbalikan fakta, dengan selalu mengklaim bahwa Zionis Yahudi adalah korban dari kebrutalan terorisme Hamas.
“Padahal, eksistensi entitas Zionis Yahudi yang menjelma menjadi negara Israel awalnya digagas oleh DR. Theodore Herzl kemudian distempel oleh PBB dengan menguasai 55% tanah Palestina, itu hanya terjadi setelah kekhilafahan Turki Utsmani runtuh,” terangnya.
Ia pun membeberkan sejarah singkat bagaimana kekhalifahan Islam melindungi tanah Palestina. “Sebelumnya Khalifah Abdul Hamid II sudah dengan sangat tegas melindungi setiap jengkal tanah Palestina, meski dibujuk sedemikian rupa, baik berupa uang sogokan yang tak tanggung-tanggung nilainya, yaitu sebesar 150 juta poundsterling; dia juga menjanjikan akan membayar semua utang khilafah Ustmani sebesar 33 juta poundsterling; membangun kapal induk dengan biaya 120 juta frank; juga janji memberi pinjaman 5 juta poundsterling tanpa bunga; serta membangun Universitas Usmaniyyah di Palestina,” kisahnya.
Menurutnya, kondisi seperti itu berbanding terbalik dengan kondisi para penguasa Arab sekarang. “Sungguh berbanding terbalik dengan kondisi para penguasa Arab sekarang yang diam hanya karena telah meneken kerja sama normalisasi dengan entitas Yahudi yang di dalamnya tercakup kepentingan ekonomi negara-negara Arab,” jelasnya.
Maka dari itu, jelasnya, tidak ada solusi lain yang lebih efektif kecuali dengan membentuk kesatuan politik kaum muslimin dengan menegakkan Khilafah yang akan menghilangkan sekat nasionalisme sembari terus menyerukan jihad kepada para penguasa muslim.
“Dengan adanya khalifah maka kewajiban jihad akan dapat dilaksanakan secara sempurna sesuai tuntutan syarak,” pungkasnya. [Siti Aisyah]
0 Komentar