Fantasi Sedarah: Menjijikkan dan Sesat!



#CatatanRedaksi — Publik digegerkan dengan grup menjijikkan terkait penyimpangan seksual yang mengarah kepada hubungan sedarah. Dilansir dari detiknews.com (18/05/2025), Grup FB bernama "Fantasi Sedarah" ramai dibicarakan di media sosial X hingga menjadi pembahasan di Instagram. Warganet membagikan tangkapan layar sejumlah isi percakapan grup tersebut yang mengarah ke inses atau seks sedarah. Grup itu disebut memiliki ribuan anggota pengguna Facebook. Cerita-cerita dalam grup tersebut disebut menjijikkan.



Baru beberapa waktu yang lalu, kasus yang sempat berseliweran di media, sepasang kakak adik mengirim mayat seorang bayi dengan mengunakan ojol ke salah satu masjid di Medan agar bisa dikuburkan. Ternyata bayi itu hasil hubungan sedarah kakak-adik ini. Kemudian, di Cakung juga terjadi pemerkosaan yang dilakukan seorang ayah kandung kepada anaknya hingga si anak mengidap penyakit kelamin, bahkan pemerkosaan itu dilakukan sejak si anak berusia 8 tahun. 



Sungguh miris fakta kehidupan sekarang ini, bahkan makin mengkhawatirkan. Rumah dan keluarga yang seharusnya menjadi ruang aman bagi anak-anak dan remaja untuk berkembang dengan baik ternyata telah rusak juga. Keluarga sebagai benteng pertahanan terakhir juga berusaha diobrak-abrik oleh tatanan kehidupan yang serba bebas hari ini. Budaya seks bebas, maraknya pornografi-pornoaksi menjadikan lingkungan sudah tidak aman lagi bagi pertumbuhan generasi. Terbayang, akan terjadi ancaman dan krisis generasi berkualitas di masa mendatang. 



Semua ini sejatinya muncul dari sistem hidup  sekuler (pemisahan agama dari kehidupan) yang menjadi asas kehidupan hari ini. Tabiat manusia yang lebih menuhankan hawa nafsu seharusnya diatur oleh agama, malah dicabut dalam sistem ini. Sistem sekularisme melahirkan  sistem sosial dengan paradigma serba bebas (liberalisme) yang permisif dan hedonistik, hingga menjadikan manusia bebas merdeka menentukan arah hidupnya termasuk orientasi seksual yang dia inginkan tanpa aturan agama. Padahal Indonesia dengan penduduk mayoritas muslim seharusnya tegas dalam menghukum tindakan menjijikkan dan sesat ini. Bahkan harus dihilangkan sampai ke akar-akarnya. 



Hanya saja, karena Islam hari ini hanya diambil sebagai agama ritual semata, bukan secara totalitas dalam mengatur kehidupan manusia menjadikan Islam tidak mampu menyelesaikan masalah yang ada. Padahal, sebenarnya aturan Islam sudah sangat lengkap. Islam mengatur sistem politik, hukum, keamanan, bahkan sosial  kemasyarakatan—seperti hukum terkait interaksi antara laki-laki dan perempuan—ada hukum seputar mahram dan bukan mahram; bagaimana aurat laki-laki dan perempuan; termasuk siapakah yang boleh dinikahi atau tidak boleh dinikahi; sampai tata aturan pergaulan di antara mereka. 



Islam bahkan menetapkan syariat memisahkan tempat tidur anak-anak, tidak boleh tidur satu selimut meskipun sesama jenis, dan sebagainya. Sungguh Islam memperjelas dan bahkan memberikan hukuman tegas bagi pelaku zina, yakni dirajam bagi pelakunya yang sudah menikah dan dicambuk seratus kali kemudian diasingkan bagi yang belum menikah. Termasuk memberi hukuman bagi pelaku pemerkosaan. 



Begitulah kesempurnaan Islam ketika diterapkan secara menyeluruh dan totalitas di semua aspek kehidupan karena sistem Islam bukan hanya menyelesaikan masalah (kuratif) tapi juga mencegah (preventif) kemunculan masalahnya. Dengan demikian, kehidupan manusia akan lebih mudah dan terarah. Perlu untuk kembali mengingat hakekat penciptaannya, yaitu sebagai hamba Allah yang harus tunduk dan taat dengan syariat-Nya. Insyaallah, perilaku melenceng dan menjijikkan akan bisa diminimalisir bahkan dihilangkan. 



Wallahualam bissawab.[]





Hanin Syahidah

Posting Komentar

0 Komentar