Siti Rima
Sarinah
#MutiaraAl-Qur'an
— Bulan Agustus menjadi bulan yang sangat bersejarah bagi bangsa ini. Pasalnya,
tepat tanggal 17 Agustus 1945 secara de facto negeri ini dinyatakan
merdeka dan bebas dari penjajahan. Euforia kemerdekaan ini disambut dengan
gegap gempita hingga hari ini. Berbagai acara dan kegiatan serta ornamen merah
putih tersebar seantero negeri, untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan para
pahlawan membebaskan negeri tercinta ini dari segala bentuk penjajahan.
Sudah
80 tahun negeri ini bisa menghirup udara kemerdekaan, bebas dari penjajahan dan
penindasan. Kemerdekaan ini harus disyukuri dan harus dipertahankan, sebab
tidak selayaknya negeri ini yang mayoritas penduduknya beragama Islam dijajah.
Sebab Islam memerintahkan kepada umatnya untuk menghilangkan dan mengusir
penjajahan dari negeri-negeri muslim. Seperti yang tercantum dalam Firman Allah
Swt. yang artinya,” Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak
mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang
yang berlaku adil." (Surah Al-Mumtahanah Ayat 8)
Dengan
kata lain, kemerdekaan diartikan sebagai manusia bebas dari penghambaan kepada
sesama manusia (penjajah) dan hanya menghamba kepada Sang Pencipta manusia
yaitu Allah Swt.. Karena faktanya, walaupun penjajah sudah hengkang dari negeri
ini tetapi kondisi negeri ini masih dalam kondisi terjajah. Penjajahan saat ini
merupakan penjajahan yang lebih parah dan lebih tragis dibandingkan penjajahan
yang dilakukan oleh Jepang dan Belanda di masa lalu.
Kita
yang dikatakan sudah merdeka, tetapi ekonomi, pendidikan, politik, dan setiap
lini sistem kehidupan kita masih menghamba pada aturan manusia. Rakyat pun
hidup dalam gelimang kemiskinan dan
kesengsaraan yang tak pernah berujung. Biaya kehidupan yang makin tinggi,
sulitnya mencari mata pencaharian di kala massifnya angka PHK yang terjadi di mana-mana
dan ditambah gurita pajak yang terus memeras rakyat bak sapi perahan. Dengan
kondisi seperti ini, layakkah negeri yang kita cintai ini dikatakan sebagai negeri
yang merdeka? Kondisi rakyat tak bedanya dengan kondisi tatkala penjajahan
Belanda dan Jepang menguasai negeri ini, bahkan kondisinya makin parah.
Hal
ini menjadi bukti bahwa sesungguhnya kita belum merdeka, karena sistem
kapitalisme sekuler yang merupakan sistem buatan akal manusia masih menguasai
negeri ini. Sehingga seluruh kekayaan alam negeri kita dikuasai oleh
orang-orang serakah dan haus akan harta. Sementara rakyat berjuang hidup
mengais rezeki untuk mendapatkan sesuap nasi. Impian hidup makmur dan sejahtera
bak mimpi di siang bolong.
Oleh
karena itu, kemerdekaan akan kita raih apabila kita mampu untuk keluar dari
sistem yang menghamba kepada manusia dan mengganti kepada sistem yang berasal
dari Allah Swt., yang mampu mengeluarkan manusia dari kegelapan pejajahan
menuju cahaya kemerdekaan dan kebebasan untuk menerapkan aturan Allah Swt. dalam
seluruh lini kehidupan umat manusia. Hal
ini menjadi tanggung jawab dan kewajiban bersama seluruh umat Islam, khususnya para pengemban
dakwah untuk menyadarkan umat bahwa
sistem kehidupan kita saat ini adalah sistem yang batil, telah menjajah serta menjarah seluruh harta milik
rakyat untuk kepentingan segelintir orang tertentu.
Untuk
kembali pada aturan syariat Islam—harus dikaji, dipahami, diamalkan, dan
didakwahkan oleh setiap individu muslim. Karena pada hakikatnya Islam hadir
membawa solusi atas setiap persoalan kehidupan umat manusia. Tentunya agar
manusia mampu melaksanakan tugas penciptaannya sebagai seorang hamba untuk taat
dan patuh hanya pada aturan syariat Allah semata. Sehingga manusia akan selamat
dari jurang kesesatan dan senantiasa berjalan di atas ketaatan dan keimanan
kepada Rabb-Nya.
Tatkala
kehidupan umat manusia telah dinaungi oleh penerapan syariat Islam yang mampu
mewujudkan individu-individu yang bertakwa, kehidupan yang makmur sejahtera, dan
dipimpin oleh penguasa yang mendedikasikan dirinya sebagai pelayan umat—menjalankan
amanah kepemimpinan dengan landasan keimanan kepada Allah Swt.. Pemimpin
yang sangat memahami bahwa kelak amanah
yang ia emban akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Yang
terpenting lagi, negeri-negeri kaum
muslim menjadi negeri yang independen dan tangguh, tak gentar dengan
negara-negara penjajah, dan enggan menjadikan mereka “teman”, sehingga negara
penjajah tidak akan bisa menguasai dan mendikte negeri-negeri muslim untuk
merampok dan menguasai kekayaan milik rakyat.
Jika
hal ini bisa diwujudkan, maka inilah potret negeri muslim yang merdeka
sesungguhnya. Bukan hanya kemerdekaan yang digaungkan secara lisan, melainkan
kemerdekaan yang dirasakan oleh seluruh umat manusia di seluruh lini kehidupan.
Kemerdekaan ini bukan hanya mampu mewujudkan rakyat makmur dan sejahtera, melainkan
juga mampu mengembalikan manusia pada penghambaan hanya kepada Allah Swt..
Sehingga cahaya keberkahan menaungi seluruh negeri dan mendapatkan rida dari Sang
Pemilik jiwa manusia, bumi, dan seisinya. Wallahuaalam.[]
0 Komentar