Refi Oktapriyanti
#Wacana — Tingginya angka pengangguran masih menjadi polemik di negeri ini, sehingga banyaknya warga negara yang mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada tahun 2025 ini, di ASEAN, Indonesia masih menempati posisi tertinggi pada tingkat pengangguran. Berdasarkan laporan Trading Economics yang dirilis pada 14 Agustus 2025, Indonesia mencapai angka 4,75% tingkat penganggurannya periode Maret 2025.
Di tengah kondisi tinggimya tingkat pengangguran, Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta mendorong warga Jakarta menjadi pekerja migran di luar negeri sebagai solusinya. Ia pun mengatakan bahwa kesempatan kerja di Jakarta juga terbuka lebar, tapi harus memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Dilansir dari Kompas.com (11/09/2025), Pramono juga menjelaskan melalui kegiatan job fair yang telah dilaksanakan oleh Pemprov kurang lebih 2.000 lowongan, telah berhasil sekitar 50% peserta tersalurkan dalam dua hari pelaksanaan.
Lemahnya Sistem Kapitalisme
Tingginya tingkat pengangguran merupakan sebuah potret dari gagalnya sistem kapitalisme yang sedang diterapkan saat ini, dan ini bukan lagi hal yang sepele, melainkan sesuatu yang harus segera dituntaskan demi keselamatan rakyat.
Dorongan dari Pramono agar warga Jakarta menjadi pekerja migran di luar negeri bukanlah solusi hakiki untuk menekan angka pengangguran yang tinggi, melainkan merupakan sebuah bukti lepas tanggung jawabnya negara terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh rakyatnya sendiri. Seharusnya pemimpin melayani rakyatnya, membuka lowongan kerja seluas-luasnya terutama untuk laki-laki sebagai pencari nafkah bagi keluarganya. Selain itu, seharusnya negara juga memfasilitasi dan memberikan arahan untuk persiapan skill pekerjaan sebagai bekal.
Mirisnya itu semua nihil, kini negara bukan lagi melayani rakyatnya sendiri, melainkan melayani para oligarki yang membuat pemimpin negara tunduk di bawahnya. Negara sebagai regulatornya para pemodal kapitalis dan pastinya yang lebih menguntungkan adalah para pemodal kapitalis itu sendiri. Rakyatnya terluntang-lantung sendirian bagaikan hidup tanpa arah, harus mencari penghidupan sendirian tanpa menggantung negaranya sendiri.
Selama sistem kapitalisme ini diterapkan, maka hanya memutar dipermasalahan yang sama karena semua permasalahan ini telah tersistem. Sungguh, biang dari segala permasalahan ini adalah karena masih diterapkannya sistem selain Islam.
Islam Menghapus Tingginya Angka Pengangguran
Dalam Islam, negara akan memberikan kesejahteraan dan memosisikan diri sebagai pelayan umat. Negara akan menyediakan lapangan pekerjaan, bahkan bagi orang yang belum memiliki keterampilan akan diberi fasilitas untuk menyiapkan diri sebagai bekal untuk bekerja. Selain itu, negara juga akan memberi sanksi bagi laki-laki balig yang malas bekerja.
Pemimpin dalam negara Islam akan menjalankan tanggung jawab terhadap perannya sebagai pemimpin karena dirinya bekerja atas keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. untuk kesejahteraan rakyat. Semua itu akan dipertanggungjawabkannya di akhirat kelak. Rasulullah saw. bersabda, “Imam/khalifah adalah raa’in (pengurus) dan dialah yang bertanggungjawab terhadap yang diurusnya (rakyat).” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

0 Komentar