Siti Rima Sarinah
#MutiaraAl-Qur’an — Sabar adalah salah satu sifat akhlak yang wajib dimiliki oleh setiap muslim. Karena sabar merupakan senjata bagi orang-orang yang beriman. Sabar dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah Swt. Sabar dalam menghadapi musibah dan ujian kehidupan. Dengan sifat sabar inilah kita mampu melewati semua ujian kehidupan sebagai kosekuensi keimanan seorang hamba kepada Rabb-nya.
Allah Swt. berfirman yang artinya, “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, barang siapa beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (Surah At-Taghabun Ayat 11)
Setiap musibah atau ujian yang datang pada setiap muslim tidak bisa kita cegah. Karena musibah di luar kekuasaan manusia dan merupakan ketetapan dari-Nya. Maka Islam telah mengajarkan kepada kita bagaimana sikap dalam menghadapi musibah. Sabar, berbaik sangka, tidak berputus asa, tawakal, ikhlas, dan senantiasa berdoa memohon pertolongan dari-Nya. Karena musibah pada hakikatnya adalah ujian sebagai penghapus doa dan meningkatkan keimanan. Ada ibrah/pelajaran yang kita bisa ambil dan makin meningkatkan keimanan kita sebagai makhluk yang lemah membutuhkan Sang Pencipta sebagai Al- Mudabbir.
Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seorang yang beriman, sampai pun duri yang melukainya, melainkan dengannya Allah akan mencatatnya sebagai satu kebaikan untuknya dan mengampuni dosa-dasanya." (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)
Sabar dalam menghadapi musibah merupakan sikap yang terpuji bagi setiap muslim, Allah Swt. pun memberikan ganjaran kebaikan dan pahala baginya. Musibah yang hadir kepada kita bisa menjadi renungan dan muhasabah. Terkadang musibah hadir sebagai peringatan dari Allah Swt. karena begitu banyak kelalaian yang kita lakukan. Sebagai contoh, kita hidup di bumi Allah tapi ekonomi, politik, hukum, dan aturan kehidupan lainnya tidak menggunakan aturan Allah Swt. Betapa bodohnya manusia yang menyadari dirinya adalah makhluk yang lemah dan kurang tetapi berani mencampakkan hukum syariat Allah dengan hukum buatan akal manusia yang penuh dengan masalah yang tak pernah berujung.
Banjir dan tanah longsor adalah musibah yang menimpa manusia. Namun, sadarkah kita terkadang musibah itu datang karena ulah tangan manusia. Allah telah memberikan seperangkat aturan yang sempurna untuk mengelola alam dengan aturan-Nya. Namun, karena kerakusan dan keserakahan manusia yang membuat alam rusak dan terjadinya bencana.
Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menghadapi musibah karena musibah yang datang bukan hanya menimpa orang-orang yang berbuat kerusakan, melainkan juga menimpa orang-orang yang beriman dan bertakwa. Maka suasana amar makruf nahi mungkar senantiasa menjadi kebiasaan yang harus hadir di tengah masyarakat. Menumbuhkan kepedulian dan kepekaan terhadap apa yang terjadi di sekitar kita, serta tidak membiarkan satu individu masyarakat pun yang melakukan kerusakan dan pelanggaran terhadap syariat Allah.
Senantiasa menjadikan Islam sebagai landasan setiap amal perbuatan. Mengkaji, memahami, mengamalkan, dan mendakwakan Islam harus menjadi kewajiban yang ditunaikan oleh setiap muslim karena dorongan ketakwaan. Tanpa adanya pemahaman Islam yang melekat dan menjasad dalam diri kita, maka kita akan menjadi orang yang secara tidak langsung mengundang musibah itu datang. Karena mencampakkan hukum syariat Allah dan menggantinya dengan hukum buatan manusia.
Hidup dalam sistem yang mengabaikan hukum syariat Allah merupakan musibah terbesar bagi kaum muslim saat ini. Hal ini harus kita sadari dan berupaya agar aturan Sang Pemilik jiwa manusia dan alam semesta hadir mengatur kehidupan manusia. Musibah yang terjadi di dunia tidak seberapa dibandingkan musibah yang kita akan dapatkan jika kita hanya berdiam diri hukum syariat Allah di campakkan begitu saja.
Maka, menjadi kewajiban dan tanggung jawab seluruh kaum muslim untuk bersinergi agar mengembalikan hukum syariat Allah menyinari kehidupan umat manusia. Agar keberkahan dan keridaan Sang Pemilik bumi menjadi cahaya yang menaungi kehidupan umat manusia. Dan kita tentunya tidak menginginkan hidup dalam aturan kehidupan yang tidak di ridai oleh-Nya? Dengan demikian, syariat Islam senantiasa perlu kita dakwahkan hingga ke seluruh penjuru dunia sebagai wujud ketaatan dan keimanan kita kepada-Nya.

0 Komentar