Kenaikan Tarif Tol BORR, Menambah Beban Baru Bagi Rakyat

 


Siti Rima Sarinah


#Bogor — Tarif Tol Bogor Ring Road (BORR) ruas Simpang Yasmin-Simpang Semplak bakal segera naik. Dilansir Tempo.co (20/04/2025), Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar Florysco P Siahaan menyatakan penyesuaian tarif ini mengacu pada keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 398/KPTS/M/2025. Penyesuaian tarif tol juga telah diatur dalam pasal 48 ayat 3 Undang-undang Nomor 38 tahun 2004 tentang jalan tol. Kenaikan tarif ini dibutuhkan untuk memastikan iklim investasi jalan tol yang kondusif. Selain itu, juga untuk menjaga kepercayaan investor dan pelaku pasar pada industri jalan tol yang prospektif di Indonesia agar tetap sesuai standar pelayanan minimal (SPM).


Terlihat jelas kenaikan tarif tol BORR demi kepentingan para investor. Sudah menjadi rahasia umum, proyek jalan tol menjadi bisnis besar yang sangat menggiurkan dan menguntungkan investor. Di sisi lain, kenaikan tarif tol ini menambah beban baru bagi rakyat untuk bisa merasakan jalan yang mulus dan bebas hambatan. Tidak ada yang gratis di negeri yang menerapkan sistem kapitalisme. Semua fasilitas umum termasuk fasilitas jalan dengan kualitas yang baik harus dibayar dengan sangat mahal.


Pemungutan biaya untuk jalan adalah suatu kezaliman, karena pada fitrahnya jalan umum seharusnya gratis. Ini layaknya pungli yang dilegalkan negara. Negara seharusnya menjadi pihak yang bertanggung jawab untuk menyediakan fasilitas umum yang dibutuhkan oleh rakyat, termasuk fasilitas jalan dengan kualitas yang baik. Bukan malah sebaliknya, semua hal yang nyaman harus dibayar dengan cuan.


Di negeri ini, hampir semua proyek infrastruktur seperti jalan tol diambil alih oleh para investor. Dengan dalih untuk meningkatkan iklim investasi tetap kondusif, negara membuka pintu selebar-lebarnya untuk para investor menanamkan investasinya. Alih-alih bisa meningkatkan perekonomian negara, justru yang terjadi malah sebaliknya. Para investor makin sejahtera, sedangkan rakyat makin terpuruk dalam kondisi harga kebutuhan pokok yang terus meningkat dan himpitan pajak yang kian hari makin tinggi.  


Selama sistem kapitalisme masih menjadi acuan, maka seluruh hajat hidup rakyat menjadi ajang bisnis bagi para investor, berkolaborasi dengan negara demi meraih keuntungan dan kepentingan mereka. Hubungan simbiosis mutualisme menjadi hal yang lazim dalam sistem yang mendewakan materi di atas segalanya. Maka wajarlah, keberadaan sistem ini membuat rakyat hidup miskin padahal mereka tinggal di negeri yang kaya raya. 


Agar rakyat bisa menikmati semua fasilitas publik dengan kualitas baik dan gratis, harus beralih meninggalkan sistem kapitalisme yang membuat hidup rakyat sengsara. Satu-satunya sistem yang berdedikasi untuk melayani rakyat dengan sepenuh hati, hanyalah sistem Khilafah. Sistem ini menerapkan syariat Islam di setiap lini kehidupan yang akan menjamin dan menyediakan berbagai fasilitas publik untuk kepentingan rakyat. Sebagai contoh, pembangunan infrastruktur dibangun dan dikontrol langsung oleh negara. Proyek ini tidak akan diberikan kepada investor dengan dalih apa pun. Pendanaan proyek infrastruktur yang menjadi milik rakyat diambil dari anggaran yang berasal dari pengelolaan harta milik umum. Sehingga rakyat tidak dibebankan biaya apa pun untuk menggunakan fasilitas umum tersebut.


Tidak akan pernah terjadi dalam sistem Khilafah rakyat harus terzalimi karena dikenai biaya jalan tol yang tarifnya selalu naik, seperti yang terjadi dalam sistem kapitalisme saat ini. Bukan hanya itu, penerapan syariat Islam mampu menyejahterakan setiap individu rakyat, karena negara menjadi garda terdepan hadir di tengah-tengah rakyat untuk menyelesaikan setiap persoalan kehidupan termasuk persoalan ekonomi. Kemakmuran dan kesejahteraan terwujud nyata dalam sistem Khilafah, dan telah terbukti ratusan tahun lamanya manusia merasakannya. 


Inilah potret negara Khilafah yang sesungguhnya, yakni negara pengurus urusan rakyat. Jabatan adalah amanah yang harus ditunaikan dengan sebaik mungkin. Selain itu, landasan iman dan takwa senantiasa terpatri dalam jiwa seluruh aparat negara Khilafah, yang menjadi dorongan ruhiyah untuk melayani rakyat dengan suka cita. Karena kekuasaan dan jabatan yang mereka miliki akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.


Demikianlah gambaran sistem kehidupan Islam yang diinginkan oleh seluruh umat manusia. Syariat Islam hadir untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan sistem buatan manusia, menuju cahaya Islam yang akan menerangi dunia dengan penuh keberkahan dan mendapatkan rida dari Sang Pemilik bumi dan seisinya. Keberadaan Khilafah merupakan hal yang urgen, harus diperjuangkan agar segera tegak menaungi kehidupan umat manusia. Wallahua’lam.


Posting Komentar

0 Komentar