Siti Rima Sarinah
#MutiaraAl-Qur'an — Setiap muslim pasti mengetahui akan kewajiban menuntut ilmu yang diperintahkan oleh Allah Swt.. Menuntut ilmu sama halnya dengan kewajiban seperti salat, menutup aurat, dan kewajiban lainnya yang tidak boleh ditinggalkan atau wajib untuk ditunaikan. Sebab, Allah Swt. sangat memuliakan orang-orang yang berilmu dan meninggikan derajat mereka, dibandingkan orang-orang yang tidak berilmu. Allah Swt. berfirman, ”Allah mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu, dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui terhadap apa yang kamu lakukan.” (TQS al-Mujadalah: 11)
Sebagai seorang muslim tentu kita ingin mendapatkan predikat mulia yang langsung diberikan oleh Allah Swt.. Sebab, ilmulah yang menjadi tolak ukur mulia atau tidaknya seseorang. Karena hal inilah banyak kaum mengazamkan diri untuk senantiasa menjadi pembelajar dan pengemban ilmu. Ilmu ibarat cahaya yang akan menerangi pengembannya dan ilmu tersebut akan menjadi berkah bagi pemiliknya. Orang yang berilmu membuat ia takut pada Allah Swt., sehingga ilmu yang ia miliki senantiasa dikontribusikan untuk kemaslahatan umat. Ilmu yang ia miliki tak lantas membuatnya menjadi sombong, bahkan sebaliknya dengan ilmu tersebut ia bisa melihat aib-aibnya sendiri. Keberadaan ilmu yang ada pada orang yang berilmu menjauhkan dari hubbud dunya (cinta dunia) dan senantiasa mengingat kematian. Sehingga ilmu yang ia miliki diharapkan menjadi wasilah pahala jariyah untuknya.
Dengan kata lain, orang yang berilmu senantiasa mengaitkan ilmunya dengan iman yang ia miliki dan beramal sesuai dengan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Orang yang berilmu mencerminkan kepribadian Islam (pola pikir dan pola sikap), sehingga tak satu pun pemikiran dan sikapnya ada yang bertentangan dengan syariat Islam.
Sayangnya, saat ini banyak orang yang disebut berilmu, tetapi apa yang dilakukannya sangat bertolak belakang dari kelimuan yang ia miliki. Marak terjadi kasus asusila yang dilakukan oleh dosen, dokter, aparat kepolisian bahkan dilakukan oleh seorang ustaz yang disebut ”orang yang paling paham agama”. Fakta ini tentu sangat mengkhawatirkan akan membuat umat tidak percaya pada ilmu. Sebab kasus perbuatan asusila yang dilakukan oleh orang berilmu tidak menunjukkan keilmuan mereka sama sekali.
Fakta yang terjadi bukan berarti hilangnya keberkahan ilmu atau ilmu tidak lagi dibutuhkan oleh manusia. Fakta ini terjadi dikarenakan sekularisme yang merusak moral orang-orang yang dianggap memiliki ilmu. Sekularisme yang memisahkan agama dalam kehidupan, hanya menganggap ilmu hanya sebagai ilmu semata. Sehingga ilmunya tidak menjadi pengingat baginya untuk tidak melakukan kemaksiatan. Dan cahaya ilmu tidak akan melekat pada diri pelaku maksiat. Sekularisme menjadi malapetaka yang merusak semua lini kehidupan, termasuk penyebab maraknya kasus kerusakan moral yang makin merajalela. Keberkahan dan cahaya ilmu tidak akan menjadi penerang dari kegelapan selama sekularisme ini masih mencengkeram kehidupan umat manusia.
Pada hakikatnya, ilmu adalah cahaya yang menerangi pemiliknya dari kegelapan. Seperti Al-Qur’an yang menerangi kehidupan manusia dengan ilmu. Sebab, Al-Qur’an berisi ilmu yang mengatur kehidupan dunia dan akhirat manusia. Untuk itulah Allah Swt. tatkala menciptakan manusia dibekali akal sebagai petunjuk baik dan buruk sesuai syariat Allah Swt.. Dengan akalnya, ia akan memahami ilmu yang akan menjauhinya dari berbagai macam kebodohan, kesesatan, dan kemaksiatan.
Cahaya ilmu memberikan keberkahan bagi pemiliknya dan ia senantiasa berlomba-lomba memberikan ilmunya untuk kemaslahatan umat. Bercermin pada para ulama dahulu yang mereka rela berkelana ke tempat yang jauh untuk mencari ilmu. Di masa kejayaan Islam pun menjadi bukti nyata bagi kita bagaimana Islam mampu mencetak generasi berilmu yang bukan hanya pandai dalam urusan agama, tetapi juga mereka mumpuni di bidang ilmu dunia.
Keberkahan cahaya ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an menjadikan Islam sebagai satu-satunya agama yang menjadi obat untuk menyembuhkan manusia dari berbagai persoalan kehidupan akibat sekularisme. Islam memiliki kekayaan pemikiran yang menjadikan setiap muslim yang beriman kepada Allah Swt. menjadi manusia yang berilmu dan berakhlak mulia. Hal inilah yang menjadikan Islam mampu menguasai dunia dengan cahaya ilmunya dan banyak manusia berbondong-bondong masuk ke dalam Islam karena cahaya ilmu Islam mampu memberikan ketentraman jiwa manusia.
Keberkahan cahaya ilmu akan makin terpancar dengan mengemban risalah dakwah Islam untuk mengopinikan Islam ke seluruh penjuru dunia. Hingga cahaya Islam akan terus menerangi setiap rumah-rumah semua penduduk di muka bumi ini. Sehingga akan terwujud umat yang senantiasa hidup dalam suasana keimanan dan ketakwaan serta memiliki akhlak yang mulia.
Oleh karena itu, kita sambut cahaya keberkahan ilmu Islam dengan berjuang mewujudkan aturan Islam kafah dalam seluruh lini kehidupan kita. Agar kegelapan, kebodohan, dan kemaksiatan sirna dari kehidupan kita dan digantikan oleh cahaya ilmu Islam yang menghantarkan umat manusia sebagai hamba yang memahami tujuan penciptaannya di dunia ini adalah untuk ibadah.[]
0 Komentar