Konsekuensi Ketaatan kepada Allah, Buah dari Ramadan


 


#Reportase — Muslimah Jakarta mengadakan acara Syawalan Tokoh yang diselenggarakan pada hari Minggu, 27 April 2025. Tema yang diangkat dalam acara tersebut adalah "Konsekuensi Ketaatan Kepada Allah, Buah dari Ramadan". Agenda tersebut diawali dengan pembacaan kalam Ilahi surah al-Araf ayat 96 dan al-Imran ayat 103. Sebelum pemaparan materi ada tayangan video tentang bagaimana Rasulullah saw.dan sahabat menyiapkan diri selama enam bulan sebelum datangnya Ramadan.

Pemaparan materi pertama disampaikan oleh Ustazah Ana Nurlaila S.Tp., mengangkat materi "Ketaatan Buah dari Ramadan". Beliau menyampaikan target bulan Ramadan adalah "La'allakum tattaqun." (TQS al-Baqarah: 183). Diperkuat lagi dengan dalil, takwa adalah sebaik-baiknya bekal sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an, surah al-Baqarah ayat 197. Sehingga takwa akan melahirkan tiga sikap. Pertama, menjauhi perbuatan dan perkataan yang Allah haramkan. Kedua, senantiasa terdorong berbuat Ihsan, beribadah kepada Allah dengan penuh keikhlasan. Ketiga, membentuk loyalitas hanya kepada Allah, Rasul, dan kaum mukmin.

Materi kedua disampaikan oleh Ustazah Syifa Nafisah S.Si.Apt.. Materi yang diangkat tentang "Ketaatan dalam Persatuan Umat". Dalam pemaparan materi Ustazah Syifa mengutip tafsir Al-Qur'an surah al-Imran ayat 103. Pertama, pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam. Kedua, mengingat nikmat Allah yang telah mempersatukan hati-hati mereka. Ketiga, bahaya perpecahan dan pentingnya berpegang teguh pada ajaran agama. Allah memberikan petunjuk dan menyelamatkan umat dari jurang neraka.

Ustazah Syifa juga menyampaikan dua perisai umat. Pertama, puasa sebagai perisai individu untuk membentuk ketakwaan. Kedua, umat butuh perisai berupa negara (Khilafah) untuk melaksanakan Islam kafah dalam rangka ketakwaan, melindungi, dan memuliakan umat Islam. Beliau mengingatkan kepada peserta, ketika tidak ada junnah atau perisai dalam bentuk Negara/Khilafah, umat Islam kehilangan pelindung.  Sehingga permasalahan dan penderitaan kaum muslimin di negeri-negeri manapun tidak kunjung selesai. Contohnya penderitaan umat Islam di Gaza Palestina tak kunjung berakhir. Beliau juga menekankan solusi permasalahan palestina hanya bisa diselesaikan secara tuntas  dengan jihad dan Khilafah.

Acara diakhiri dengan pembacaan doa dan sesi ramah tamah, peserta terbawa suasana dengan alunan doa yang dibawakan oleh Ustadzah Ir. Putri Arimurti. [Euis Hasanah]

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar