Siti Rima Sarinah
#MutiaraAl-Qur'an — Salah satu kewajiban seorang muslim adalah menjaga nyawanya dan nyawa saudaranya. Siapa pun tidak dibenarkan untuk mengambil atau menghilangkan nyawa seseorang tanpa sebab yang jelas, apalagi dengan kezaliman. Sebab, Islam adalah satu-satunya agama yang memberikan penghargaan yang tinggi pada darah dan jiwa manusia. Hilangnya sebuah nyawa yang tak berdosa, diibaratkan runtuhnya dunia dan seisinya.
Allah Swt. berfirman, ”Siapa saja yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, seakan-akan dia telah membunuh seluruh manusia.” (TQS al-Maidah: 32)
Ayat di atas merupakan penegasan dan ancaman dari Allah Swt. untuk orang yang menghilangkan nyawa seorang muslim dengan ancaman yang sangat keras dan menempatkannya kekal di dalam neraka jahanam. Inilah bentuk cinta-Nya pada jiwa seorang muslim. Rasulullah saw. bersabda, ”Andai penduduk langit dan penduduk bumi berkumpul membunuh seorang muslim, sungguh Allah akan membanting wajah mereka dan melemparkan mereka ke dalam neraka.” (HR at-Thabrani)
Tapi pada kenyataannya, di negeri ini begitu banyak nyawa kaum muslim melayang begitu saja. Kasus kecelakaan yang menewaskan nyawa seorang muslim kerap kali kita jumpai. Mereka harus meregang nyawa karena kecerobohan dan kesombongan manusia. Berharap mendapatkan keadilan dan pelaku mendapatkan balasan setimpal. Namun sayangnya, keadilan seakan hilang tertutupi oleh jabatan dan kekuasaan, nyawa pun tak mendapatkan haknya.
Tergerusnya rasa keadilan akibat kesombongan harta, tahta, dan jabatan manusia. Keadilan dalam sistem yang menafikan peran agama dari kehidupan (sekularisme), hanya dimiliki oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan. Sedangkan yang lainnya, nyawa mereka tidak ada harganya. Walaupun teriakan meminta keadilan terus didengungkan, mata dan telinga seakan buta dan tuli tidak mendengarkan jeritan keadilan untuk hadir menyapa mereka.
Di negeri muslim yang lainnya pun mengalami hal serupa dan lebih parah lagi. Nyawa manusia hilang satu persatu bagaikan pasir yang tertiup angin, seakan tidak berharganya nyawa mereka. Semua bungkam melihat kekejaman dan kezaliman musuh-musuh laknatullah, yang terus menerus menghabisi nyawa kaum muslim secara membabi buta. Hanya ungkapan dan kalimat prihatin yang dilontarkan oleh mulut-mulut penguasa muslim. Tak sedikit pun tersisa rasa sedih dan iba melihat kaum muslim dibumihanguskan di atas tanah tempat tinggal mereka sendiri.
Sampai kapan kita mau berdiam melihat kekejaman dan kezaliam terus menerus menimpa kaum muslim? Kekayaan alam kita yang sudah dirampas dan dikuasai oleh negara penjajah sudah membuat mereka puas. Ternyata tidak, kini mereka pun mengharapkan jiwa dan darah kita di hilangkan dari muka bumi ini. Musuh-musuh Allah memang menganggap kaum muslim adalah musuh yang harus mereka lenyapkan. Mereka lupa, bahwa harta yang mereka kuasai adalah milik kaum muslim. Keserakan yang menjadi tabiat mereka dengan menghalalkan segala cara untuk menguasai tanah, harta, dan jiwa kaum muslim.
Begitu tidak berdayanya kaum muslim, walaupun jumlahnya banyak tetapi mereka bak buih di lautan yang tidak memiliki kekuasaan sedikit pun. Sehingga dengan mudah dihancurkan oleh musuh-musuh Allah untuk dirampas hartanya dan dikuasai negerinya. Padahal kaum muslim adalah umat yang satu dan memiliki kekuatan yang dapat menggentarkan musuh. Sayangnya saat ini, kaum muslim menjadi umat yang terpecah belah dengan nation state, yang menjadikan kaum muslim umat yang lemah dan mudah untuk dikuasai dan dizalimi.
Sudah saatnya kita akhiri semua ketidakadilan yang menimpa umat Islam. Umat Islam harus dikembalikan pada posisinya sebagai umat terbaik, yang merupakan predikat mulia yang telah oleh diberikan oleh Allah Swt.. Tidak sepantasnya umat terbaik dijajah dan dikuasai oleh musuh-musuh Allah. Oleh karena itu, seluruh umat Islam harus bangkit dan mengembalikan kemuliaan dirinya dengan mengemban dakwah dan jihad—mengemban risalah Islam ke seluruh penjuru dunia.
Hanya dengan tegaknya Islam dalam lini kehidupan, seluruh umat manusia mendapatkan keadilan dan terjaganya nyawa setiap manusia. Hilangnya satu nyawa bisa menggerakkan seluruh kaum muslim di dunia untuk memerangi pembunuhnya. Tak satu pun berhak untuk mengambil nyawa manusia, karena hanya Allah Swt. Sang Pemilik Jiwa manusia yang berhak untuk mengambilnya kapan pun ia inginkan.[]
Menggencarkan opini Islam dan menguatkan barisan dakwah untuk bersinergi bersama seluruh umat Islam—menghancurkan sistem buatan penjajah dari muka bumi ini. Tak satupun manfaat yang diberikan dari kehadiran sistem batil buatan akal manusia yang lemah, selain kezaliman dan hilangnya nyawa manusia serta tergerusnya rasa keadilan di tengah manusia. Hanya sistem Islam yang layak hadir untuk mengatur kehidupan manusia sebagai pelindung dan penjaga nyawa serta memberikan rasa keadilan kepada siapa pun tanpa pandang bulu. Wallahualam.[]
0 Komentar