Shiha Utrujah
#Wacana — Kita sebagai manusia yang normal tentu menginginkan masa depan hidup enak serba kecukupan. Punya keluarga yang harmonis, rumah, mobil, hidup bergelimang harta. Bahkan bisa jalan-jalan menikmati indahnya alam, mencicipi makanan yang enak, dan sebagainya.
Tapi tidak begitu dengan keadaan saudara kita di Palestina. Jangankan memikirkan masa depan dengan kemewahan hidup, mereka justru terus mengalami kekerasan dalam berbagai bentuk, termasuk serangan roket dari udara. Palestina menjadi negara yang tercabik-cabik oleh Zionis Israel. Entitas penjajah ini terus melakukan penyerbuan yang tidak mengenal rasa peri kemanusiaan.
Seorang dokter senior yang terkenal juga ikut menjadi korban keganasan Israel yang bernama Marwan al-Sultan dalam serangan udara beserta keluarganya ikut tewas dalam insinden tersebut. Kepergiannya sangat menyayat hati warga Palestina karena beliau adalah dokter terkenal yang berpengaruh menjabat sebagai direktur Rumah Sakit Indonesia di jalur Gaza.
Healthcare Workers Watch (HWW) mengatakan: "Al-Sultan merupakan korban tenaga kesehatan ke-70 dari serangan Israel dalam 50 hari terakhir dan juga mengalami kerugian yang sangat besar bagi sistem kesehatan Gaza yang telah menjadi hancur lebur." (cnbcindonesia.com, 03/07/2025)
Apalagi Israel selalu berlindung dibalik kekuatan negara Amerika Serikat. Kebiadaban yang telah dilalukan Zionis telah membabi buta tanpa memiliki rasa kemanusiaan. Begitu nyata dan terang-terangan di depan mata membunuh para wanita, orang tua, bahkan anak bayi yang masih baru lahir, mereka pun tega menghabisinya.
Banyak sekali anak-anak yang menyaksikan kematian ibunya ketika terkena serangan bom. Sebagian mereka hidup berselimutkan kecemasan, tangisan, jeritan disertai kelaparan. Dipikiran mereka muncul kematian segera menyusulnya nyata di depan mata. Hampir setiap hari warga Palestina diserbu dengan suara bom, suara senjata, peralatan dan kendaraan perang lainnya senantiasa mengintai mereka.
Kekerasan dan tindakan represif oleh penjajah terhadap warga Palestina, termasuk anak-anak merupakan contoh konkret dari pelanggaran hak asasi manusia. Kekejaman mereka sudah tidak bisa digambarkan lagi seperti apa brutalnya mereka terhadap warga Palestina.
Permasalahan yang dialami warga Palestina memperlihatkan betapa lemahnya dunia Islam saat ini. Jika dikalkulasikan umat Islam sangat banyak jumlahnya bahkan sampai tingkat miliran jiwa. Namun, tidak bisa membantu penderitaan yang dialami warga Palestina dari kebiadaban Israel. Bahkan negeri-negeri muslim hanya bisa mengecam dan menonton dengan mata telanjang dari kejauhan menyaksikan warga Palestina dibunuh dengan kejam tanpa belas kasihan.
Ini adalah buah dari sistem kapitalisme yang membuat umat Islam terpecah belah menjadi negara-negara bangsa (nation state) yang memisahkan persatuan dan persaudaraan umat Islam. Acuh terhadap saudaranya mengalami penderitaan, sehingga ketika suadaranya dibantai, mereka hanya bisa membiarkannya berjuang sendiri untuk membela diri.
Bahkan Mesir dengan teganya menutup Rafah yang merupakan satu-satunya jalur bantuan menuju Palestina. Yordania dan Turki hanya menggaungkan demo dan sebatas kecaman saja. Sementara negara-negara Arab lainnya sibuk berhubungan mesra dengan Amerika dan Israel demi menjaga eksistensi negaranya masing-masing.
Manusia seperti inilah masuk daftar ancaman laknat dan azab Allah Swt., "Janganlah kalian condong kepada orang-orang zalim, lalu kalian akan disentuh api neraka." (TQS Hud [11]: 113)
Nabi juga telah bersabda, "Sungguh jika manusia melihat seorang zalim, lalu mereka tidak mencegah dengan tangannya. Allah nyaris menimpakan azab-Nya kepada mereka semuanya." (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi)
Umat Islam harus sadar bahwa penderitaan yang dialami oleh warga Gaza merupakan kewajiban bagi umat Islam lainnya untuk melindungi dan membela Palestina. Hanya dengan Khilafah yang bakal mampu menyelesaikan permasalahan yang dialami Palestina. Menyatukan dan mempersaudarakan umat muslim sedunia secara hakiki guna menghilangkan sekat-sekat nation state, ras, suku bahasa, etnis, dan lain-lainnya.
Maka dari sanalah kekuatan umat Islam akan muncul, menggabungkan militer-militer seluruh dunia Islam untuk membumihanguskan Israel, Amerika, dan negara sekutu Barat lainnya. Tujuannya adalah melakukan jihad dalam rangka membela kaum muslim di mana pun termasuk ketertindasan yang dialami Palestina saat ini.
Persatuan umat Islam tidak bisa dilakukan dengan mudah. Butuh namanya kesadaran setiap individu kaum muslimin dan kerja keras untuk menegakkan Khilafah di muka bumi Allah ini. Selama Khilafah belum tegak masa depan Palestina tidak akan pasti ke mana mereka akan berlindung. Upaya untuk mencapai masa depan Palestina hanya dengan Khilafah dan jihad. Jika ini belum direalisasikan, Palestina akan terus dihinakan dan dibuat sebagai santapan para penjajah kafir Barat.
Wahai kaum muslimin jika bukan dari tangan-tangan kita yang membebaskan Palestina, lantas siapa lagi yang akan kita tunggu. Jika kita berdiam diri kelak Allah akan bertanya di mana dahulu peran kita sebagai sesama kaum muslimin yang seiman tidak saling peduli terhadap saudaranya yang terzalimi.[]
0 Komentar