Kibaran Bendera One Piece, Simbol Perlawanan dari Ketidakadilan

 




Hanin Syahidah 



#CatatanRedaksi — Memasuki bulan peringatan HUT RI ke 80 tahun,  publik diramaikan pengibaran bendera hitam khas kartun "one piece" di antara bendera merah putih. Simbol bendera ala anime one piece adalah perlawanan Luffy terhadap ketidakadilan sistemik oleh world government (pemerintah dunia dan kaum tenryubito (naga langit), mereka adalah dua kelompok yang berkuasa bahkan kongkalikong dalam kekuasaan demi melanggengkan posisi mereka untuk menikmati kekayaan negara di tengah derita rakyat banyak. 



Pengibaran ini adalah bentuk protes ala Gen Z terkait perlawanan terhadap kekuasaan para pejabat korup di usia tua negeri yang kaya raya gemah ripah loh jinawi ini. Bahkan bendera itu dimaksudkan sebagai simbol protes ketika hukum tumpul ke atas tapi tajam ke bawah; hukum bisa diubah seenak penguasa bahkan mengukuhkan dinasti keluarga; rakyat hidup menderita di tengah kubangan, si kaya menikmati semuanya;  50% kekayaan dikuasai 1% orang dan elite penguasa selalu berpesta; pengangguran merajalela tetapi pejabatnya malah jor-joran rangkap jabatan dengan gaji fantastis. 



Suara Indonesia gelap dan tidak baik-baik saja menggema, disahut dengan Indonesia cerah dan "sorry ye". Bukan malah turun ke bawah melihat kondisi rakyat dan kehidupan mereka secara nyata bahwa memang hidup rakyat sedang terlunta-lunta;  pengangguran di mana-mana; kemiskinan bertambah; kesulitan akses pendidikan dan kesehatan; bahkan makan setiap hari juga susah; hidup gali lobang tutup lobang; daya beli turun; kelas menengah tergencet akhirnya jatuh miskin. Bukannya menghasilkan kebijakan yang bisa dirasakan rakyat melainkan berstatemen dengan menyakiti hati rakyat. 



Itulah fakta yang dirasakan rakyat yang meminta pemerintah mengurusinya. Namun, rakyat terus merasakan nestapa—fakta yang terbaru rekening nganggur 3 bulan diblokir; tanah 2 tahun nganggur diambil alih negara. Dua kebijakan kontroversial itu saja sudah membuat kalang kabut rakyat, sudahlah uang hasil keringat rakyat itu sengaja di"diamkan" dengan ditabung bukan malah diapresiasi, tapi diancam blokir jika tidak digunakan. Kenapa tidak mengejar tumpukan uang hasil kekayaan sumber daya alam  yang diangkut oleh asing dan swasta ke luar negeri atau ke kantong pribadi mereka; mengejar koruptor sampai ke akar-akarnya dan mengambil alih semua kekayaan koruptor itu untuk dikembalikan kepada rakyat (memiskinkan) mereka; tetapi malah uang recehan rakyat yang dikejar-kejar. Persis seperti pajak rakyat jelata diuber, tapi orang kaya dikasih tax amnesty (penghapusan pajak). 



Tapi jika dipahami secara seksama kezaliman ini memang wajar adanya ada dalam sistem kapitalisme-sekuler hari ini. Bagaimana Pemerintah hanya sebagai jalan bagi pengusaha (pemilik modal/kapitalis) untuk menguasai hajat rakyat, karena politik ekonomi kapitalis adalah menjawab kelangkaan barang dengan produksi, makanya kemudahan akan diberikan kepada para pengusaha ini untuk berproduksi—salah satunya adalah tax amnesty (penghapusan pajak). Padahal itulah awal pemicu pengusaha yang notabene kaya untuk melakukan monopoli. Kerusakan kapitalisme itu adalah pada distribusi. 



Negara tidak mengurusi distribusi, semua dilempar ke pasar maka wajar yang mampu mengakses pasar ya mereka yang mempunyai uang, sementara  yang tidak mempunyai uang tidak akan bisa mengakses kebutuhannya. Alhasil , yang miskin makin miskin sementara orang kaya bisa leluasa mengakses semuanya. Begitulah jomplangnya kapitalisme hari ini. Sehingga sangat wajar kezaliman ini makin terpampang nyata dari waktu ke waktu, padahal seandainya mau kritis dan mencari sistem alternatif diluar kapitalisme-sekuler sungguh ada sistem yang begitu adil dalam penerapannya yang mampu mensejahterakan 2/3 dunia selama 13 abad lamanya—sistem Islam—yang diterapkan secara kafah dalam bingkai Khilafah Islamiyah. 



Bagaimana posisi negara Khilafah ini benar-benar mengurusi rakyatnya individu per individu, akses kebutuhan pokok berupa sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan mudah didapatkan oleh rakyat karena negara secara langsung yang melakukan distribusi. Konsep kepemilikan juga diatur dengan tegas. Kepemilikan umum berupa sumber daya alam (barang tambang, minyak bumi dan gas alam, hutan, laut, dst.) tidak boleh dimiliki individu, semua harus dikelola negara dan hasilnya untuk kemaslahatan rakyat. Tidak ada monopoli dalam sistem Islam, karena negara hadir. 



Maka inilah sistem alternatif yang bisa menjadi solusi bagi kondisi rakyat hari ini. Secara fitrah manusia, mereka tidak akan bisa menunda kebutuhan pokok hidupnya, karena itu kebutuhan asasinya. Maka wajar kiranya ketika kebutuhan itu tidak terpenuhi menjadikan mereka akan melakukan perlawanan, sebagaimana yang terjadi hari ini pengibaran bendera topi jerami ala Luffy di anime one piece. Namun, perlawanan tidak cukup bermodal semangat saja harus disertakan sebuah solusi komprehensif agar perlawanan itu tidak sia-sia atau hanya sekedar semangat sesaat. 



Kapitalisme adalah sebuah ideologi dan ketika diterapkan kompak di dunia dengan Amerika Serikat sebagai pengasong dan Globo Cop nya, maka harus dilawan dengan ideologi juga, tentu ideologi yang benar dan fundamental yang dulu pernah dicontohkan oleh Baginda Rasulullah Muhammad saw. ketika beliau melawan kerusakan sistem hidup jahiliah kafir Quraisy. Beliau memulai dengan merubah pemikiran umat agar terbebas dari lingkungan sistem jahiliah kufur. Kemudian memberikan gambaran riil terkait ketinggian sistem Islam hingga Islam menjadi kesadaran umum (wa'yul aam) di tengah masyarakat  dan kesadaran ini menjadi dasar munculnya opini umum (ro'yul aam) secara komunal masyarakat sampai tidak ada pintu atau lisan manusia yang berhenti menyebut Islam dan Muhammad. Sehingga akhirnya umat yang memberikan kekuasaannya kepada Nabi Muhammad saat itu secara rida dan sukarela. 



Saat itulah dimulai di Madinah ada sistem Islam yang diterapkan secara kafah dan penerapannya mampu menjawab serta memberi solusi di setiap problematika kehidupan—ketika Islam dijadikan sebagai ideologi (way of life). Islam sebagai sumber rujukan di semua bidang kehidupan dan diterapkan di bidang politik, ekonomi, sosial dan kemasyarakatan, tentu semua itu hanya bisa diterapkan dalam penerapan syariat Islam secara kafah dalam bingkai Khilafah Islamiyah. Semoga tidak lama lagi kekuasaan itu berulang. Sungguh Allah telah berjanji: 


 وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ كَمَا ٱسْتَخْلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ ٱلَّذِى ٱرْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِى لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْـًٔا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ




Artinya: "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (Surah An-Nur ayat 55). Wallahualam bisawab.[]

Posting Komentar

0 Komentar