Refi Oktapriyanti
#Wacana — Gaza sampai saat ini mengalami penderitaan, bahkan makin menyedihkan. Sebanyak 2 juta warga Gaza merasakan kelaparan karena terjebak dalam blokade penuh. Sejak gagal diperpanjangnya genjatan senjata selama 6 pekan dan blokade diberlakukan secara penuh, truk bantuan hanya diperbolehkan dengan jumlah yang nyaris simbolik.
Dilansir dari antaranews.com (08/08/2025), sejumlah lebih dari 100 ribu anak di Jalur Gaza, Palestina, termasuk 40 ribu bayi di bawah satu tahun sedang menghadapi kematian di tengah kekurangan parah susu formula dan suplemen gizi, laporan dari Kantor Media Pemerintah di Gaza pada Sabtu.
Selain itu, militer Israel juga menghancurkan lebih dari 1.000 truk yang berisi puluhan ribu paket bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina. Paket yang berisi makanan dan obat-obatan tersebut sengaja dihancurkan di tengah krisisnya kelaparan.
Amichai Eliyahu, seorang Menteri Warisan Budaya Israel berpandangan bahwa meskipun hal itu menuai beragam kecaman, Israel seharusnya tidak perlu khawatir tentang kelaparan di Gaza.
Dunia Diam, di Mana Peran Pemimpin Muslim?
Situasi banyaknya kematian karena kelaparan ini bukan ketidaksengajaan, tetapi sengaja dilaparkan. Pihak Zionis melakukannya secara sistemis, mereka memblokade total dan sengaja menghancurkan lebih dari 1.000 truk bantuan sehingga membuat warga Gaza dilanda mati kelaparan sampai sisa hanya terlihat tulang tubuhnya.
Makin nyata bahwa kekejaman Zionis tidak bisa dihentikan hanya dengan retorika, bantuan kemanusiaan, bahkan pemboikotan secara individu. Apalagi AS dan Veto AS yang senantiasa membela Zionis, membuat Zionis merasa jumawa. Ditambah lagi pemimpin muslim yang satu saudara seiman dengan warga Gaza, malah bertambah erat hubungan kerjasama dengan AS. Hatinya sudah mati rasa, abai terhadap seruan perintah Allah dan Rasul-Nya. Di sisi lain, sebagian umat muslim kini hanya bisa diam karena Barat berhasil mempropaganda serta menyerang umat muslim dengan pemikiran.
Soal Gaza bukan hanya tentang kemanusiaan, tapi menyangkut keimanan. Perampasan tanah milik umat Islam yang dilakukan oleh Zionis di bawah dukungan imperialis kapitalisme Inggris dan AS ini merupakan biang kerok dari permasalahan ini. Dengan demikian, solusi yang seharusnya dilakukan oleh seluruh dunia, khususnya umat muslim itu adalah pengusiran penjajah entitas Zionis dari tanah palestina, bukan mengakui keberadaan mereka dengan menyetujui solusi dua negara dan bukan juga hanya memberi bantuan pangan karena semua itu membuat mereka makin menjadi-jadi bertindak kejahatan terhadap warga Palestina.
Saatnya Umat Muslim Bersatu!
Dengan demikian, pengusiran penjajah Zionis dari tanah Palestina ini harus dengan adanya persatuan umat muslim yaitu satu pemikiran, satu perasaan, serta satu peraturan. Tentu harus adanya Daulah Islam yang mampu memutuskan hubungan diplomatik dengan para pemimpin Zionis dan adanya penerapan syariat Islam secara keseluruhan (kafah) untuk memobilisasi militer—menjalankan peran jihad fii sabilillah. Sebagaimana Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Baqarah Ayat 191.
“Bunuhlah mereka (yang memerangimu) dimana pun kamu jumpai dan usirlah mereka dar tempat mereka mengusirmu. Padahal, fitnah itu lebih kejam darpada pembunuhan. Lalu janganlah kamu perangi mereka di Masjidil Haram, kacuali jika mereka memerangimu di tempat itu. Jika mereka memerangimu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir." Wallahualam bisawab.[]
0 Komentar