Siti Rima Sarinah
#MutiaraAl-Qur'an — Sebuah negara harus memiliki kedaulatan sehingga tak ada satu pun yang dapat mengintervensinya untuk tujuan tertentu. Terutama negeri-negeri muslim yang jumlahnya sangat banyak dan mayoritas penduduknya beragama Islam, Allah Swt telah memberikan karunia yang sangat besar berupa kekayaan alam yang melimpah ruah. Inilah potensi besar yang dimiliki oleh negeri-negeri muslim, yang kerap kali menjadi incaran negara-negara Barat untuk menguasainya untuk mengambil semua kekayaan alam umat muslim sampai habis tak tersisa.
Fakta ini tengah terjadi di seluruh negeri-negeri muslim saat ini. Ketika negeri-negeri muslim terjebak oleh bujuk rayu negara Barat dengan dalih berbagai macam kerja sama, perjanjian-perjanjian dengan dalih menanamkan investasi yang digadang-gadang untuk meningkatkan perekonomian negeri-negeri muslim. Nyatanya tidaklah demikian, karena semua itu hanyalah jebakan agar negeri-negeri muslim tunduk dan patuh terhadap apa saja yang diinginkan oleh negara Barat untuk menguasai umat muslim dan negaranya serta mengambil alih pengelolaan kekayaan alam untuk kepentingan mereka sendiri.
Allah Swt. telah mengingatkan kaum muslim akan perkara ini dalam Firman-Nya yang artinya, ”Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir sebagai ‘auliya' dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembalimu." (Surah Ali Imran Ayat 28)
Ayat di atas merupakan penegasan dan peringatan dari Allah untuk tidak menjadi orang-orang kafir sebagai orang kepercayaan atau teman dekat, penolong atau pun pelindung. Karena hal tersebut adalah siasat busuk mereka untuk menguasai umat muslim. Dan tidak ada kebaikan atau pun kemaslahatan yang akan didapatkan oleh umat muslim, tatkala menjadikan mereka penolong, pelindung, atau pun teman dekat, selain kehancuran dan kebinasaan.
Negara-negara Barat yang notabene musuh-musuh Allah, seharusnya juga menjadi musuh bagi umat Islam. Sehingga kita harus senantiasa waspada dari segala bentuk tipu daya yang ditebarkan ke negeri-negeri muslim. Namun, justru penguasa negeri-negeri muslim menjadikan mereka sebagai sahabat dan penolong. Alhasil, negeri-negeri muslim banyak yang mengalami penindasan, penganiayaan, dan di perangi seperti yang dialami oleh saudara muslim kita di Gaza. Mereka di bombardir dengan bom setiap hari dan secara terang-terangan tentara Israel melakukan genosida untuk mengusir, menghancurkan, dan menguasai tanah Palestina.
Semua pemimpin negeri-negeri muslim bungkam melihat kebiadaban pasukan Israel dan mengabaikan jeritan, rintihan anak-anak yang kehilangan orang tua dan saudara-saudara mereka satu persatu hingga habis tak tersisa. Diamnya penguasa negeri-negeri muslim ini dikarenakan mereka tidak bernyali untuk melawan dan menghadapi negara Barat yang telah “menolong" mereka. Padahal pertolongan yang diberikan adalah berupa jeratan utang yang membuat negeri muslim berada dalam cengkeraman negara penjajah. Hanya bisa tunduk dan patuh terhadap semua keinginan negara penjajah dengan memberikan satu persatu harta milik rakyat hingga semua dikuasai oleh mereka.
Akibat jeratan utang bak lintah darat inilah yang membuat pemimpin negeri-negeri muslim menggadaikan kedaulatan negara. Mengakibatkan kehidupan kaum muslim makin terpuruk ekonominya dan tak memiliki hak hidup walaupun di tanah mereka sendiri. Ironisnya, pemimpin kaum muslim justru memberikan jalan kepada negara Barat dengan membuat aturan dan kebijakan untuk memuluskan kepentingan mereka serta menjadikan rakyat sebagai tumbalnya. Inilah hubungan simbiosis mutualisme antara pemimpin negeri-negeri muslim dan negara Barat, sebagai bentuk pengkhianatan penguasa kaum muslim terhadap rakyatnya.
Kondisi ini seharusnya menyadarkan seluruh umat muslim untuk bangkit dan berupaya untuk melepaskan diri dari jeratan negara Barat. Karena tidak selayaknya umat muslim yang telah mendapat predikat umat terbaik berada dalam penjajahan dengan segala macam bentuknya. Penjajahan ini bisa dihentikan hanya dengan penyatuan negeri-negeri muslim dalam satu komando kepemimpinan Islam. Menghancurkan tembok nation state dan nasionalisme agar seluruh negeri-negeri muslim bersatu membangun kekuatan untuk melawan negara Barat.
Hal ini akan terwujud apabila seluruh kaum muslim menjadikan Islam sebagai landasan dari setiap aktivitas umat dan negara. Dengan terus mengopinikan dakwah ke seluruh penjuru dunia bahwa hanya dengan Islam, kaum muslim bisa menjadi umat yang satu yang memiliki kekuatan yang akan menggentarkan musuh-musuh Allah, serta kembali negara yang memiliki kedaulatan yang menaungi seluruh kaum muslim.
Kedaulatan negara Khilafah inilah yang akan menjaga kaum muslim dari siapa pun yang ingin menguasai kaum muslim dan kekayaan alam miliknya. Khilafah tak akan memberi celah sedikit pun kepada negara Barat dengan dalih kerja sama atau perjanjian yang hanyalah jebakan untuk menghancurkan dan menguasai kaum muslim untuk kepentingan mereka.
Yang terpenting dengan adanya kedaulatan negara akan mengembalikan kemuliaan kaum muslim dan terbebas dari segala bentuk penjajahan serta tipu daya dari negara penjajah. Kemudian, penguasa kaum muslim yaitu khalifah akan menjaga dan melindungi rakyatnya dengan sepenuh jiwa, sehingga tak satu pun yang berani untuk menganiaya atau menzalimi kaum muslim.
Inilah yang menjadi PR bersama bagi para pengemban dakwah khususnya dan kaum muslim pada umumnya. Bersinergi bersama untuk segera mewujudkan hal tersebut, bukan hanya melepaskan diri dari negara penjajah, melainkan juga menjadikan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam dengan terus mengopinikan dakwah ke seluruh dunia dan melakukan jihad fisabilillah sebagai bentuk penjagaan dan mengeluarkan manusia dari kegelapan hukum buatan penjajah menuju cahaya keberkahan hukum Islam dalam naungan Khilafah. Wallahualam.[]
.png)
0 Komentar