Magang Solusi Cermin Gagalnya Negara

 


Refi Oktapriyanti




#Wacana — Presiden Prabowo Subianto melalui kementerian ketenagakerjaan akan membuka program magang pemerintah, pengumumannya disampaikan pada 7 Oktober 2025 dan akan dibuka pendaftaran pada 7 sampai 12 Oktober 2025. Program ini adalah salah satu paket stimulus ekonomi pemerintah dan akan dibuka bagi 20.000 lulusan terbaru. 



Dilansir dari cnbcindonesia.com (09/10/2025), peserta yang mengikuti program magang ini akan mendapatkan upah sebesar Rp3,3 juta per bulan selama 6 bulan. Selain itu, peserta juga mendapatkan peluang kerja dan akhirnya akan memiliki pengalaman serta kesempatan kerja di perusahaan tersebut. Gaji peserta magang akan ditanggung pemerintah, sehingga perusahaan yang ikut menyelenggarakan program ini tidak perlu mengeluarkan dana untuk gaji peserta magang. 



Sulitnya Lapangan Pekerjaan di Era Kapitalistik


Pendidikan dalam sistem kapitalisme kini memang benar-benar bukan lagi sebagai pencetak peradaban yang gemilang, melainkan justru menjadi pekerja perusahaan para elite. Adanya program magang pemerintah ini, alih-alih supaya mahasiswa bisa magang sekaligus mendapatkan penghasilan, tapi ini merupakan salah satu bentuk kelalaian negara dari ketidakmampuan menciptakan lapangan pekerjaan. 



Kampus sengaja dibuat dengan kurikulum tujuan supaya mahasiswa siap kerja setelah lulus kuliah. Di sisi lain, kampus sudah berkolaborasi dengan beberapa perusahaan supaya jika mahasiswa berpotensi dalam kerjanya nanti mampu menjadi pekerja di tempat perusahaan itu. Termasuk program magang yang diselenggarakan oleh pemerintah, peserta yang mengikuti program magang ini akan diberi gaji sebesar Rp3,3 Juta perbulan selama 6 bulan dari pemerintah. 



Sayangnya, adanya program ini tidak bisa dijadikan sebagai solusi untuk menutupi kelalaian negara dari ketidakmampuannya dalam memberikan lapangan pekerjaan untuk rakyat. Karena masalah ini sudah tersistem, sehingga tidak bisa hanya diselesaikan dari satu sisi saja, tapi harus dari akarnya.



Islam sebagai Solusi


Negara seharusnya berperan dalam menjamin untuk memenuhi kebutuhan hidup rakyatnya, termasuk lapangan pekerjaan terutama untuk laki-laki yang diwajibkan mencari nafkah. Selain itu, negara juga seharusnya memberikan modal bagi raktanya yang ingin membuka atau mengembangkan bisnisnya sebagai upaya mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 



Untuk memenuhi syarat pekerjaan dalam menguasai skill, negara juga akan mempersiapkan memberikan fasilitas sekolah formal atau perguruan tinggi untuk mengembangkan pengetahuan yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat. Semua merupakan tanggung jawab negara yang seharusnya berperan dalam menjamin pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan rakyatnya. karena sejatinya penguasa merupakan raa’in yang kelak nantinya akan diminta pertanggungjawaban dalam mengurusi urusan rakyatnya. Rasulullah saw. bersabda, “Khalifah/imam adalah raa’in (pengurus) dan dialah yang bertanggungjawab terhadap yang diurusnya (rakyatnya).” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)





Posting Komentar

0 Komentar