Rini Sarah
#Remaja — Tagline “Jujur mulia, nyontek hina” apakah hanya jadi sekadar kata-kata tanpa implementasi ya saat ini? Pasalnya, banyak banget siswa yang nyontek dengan berbagai gaya diberitakan media. Angkanya gak kira-kira, 78% nyontek dilakukan di sekolah, dan 98% dilakukan di kampus. (detiknews.com, 25/04/2025)
Seiring dengan majunya teknologi, gaya menyontek memang jadi makin beragam, mulai nyontek dengan gaya konvensional hingga gaya nyontek 5.0 alias pakai AI. Ada pula yang menyewa jasa joki. Tapi, apa pun gayanya, tetap saja nyontek itu perbuatan yang tidak pada tempatnya.
Nyontek Is Big No!
Nyontek emang the real big no. Haram dilakukan oleh kita orang muslim. Menurut K.H. Siddik al-Jawi dalam laman daring fissilmi-kaffah.com, nyontek adalah perbuatan yang diharamkan oleh Islam.
Perilaku nyontek dihukumi haram berdasarkan dalil hadis berikut, dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. suatu saat melewati seonggok makanan yang dijual di pasar. Lalu Rasulullah saw. memasukkan tangannya ke dalam onggokan makanan itu hingga jari beliau menyentuh makanan yang basah. Rasulullah saw. bertanya, ”Apa ini wahai penjual makanan?” Penjual makanan menjawab, ”Itu kena hujan wahai Rasulullah saw..” Rasulullah saw. berkata, ”Mengapa tak kamu letakkan yang basah itu di atas supaya dapat dilihat orang-orang? Barangsiapa berbuat curang maka ia bukan golongan kami.” (HR Muslim no. 164)
Lho, itukan tentang kurma bukan nyontek. Tenang jangan ngegas dulu. Kita lanjutkan menyimak penjelasan Kiai Siddik. Menurut beliau, hadis ini memang menunjukkan keharaman berbuat curang dalam kasus makanan. Indikasi larangan bersifat pasti a.k.a haram dari celaan “bukan golongan kami”.
Lalu, hadis ini tak berlaku khusus buat kecurangan itu aja. Tetapi, berlaku umum untuk semua kecurangan. Karena kalau kita lihat teks arabnya, ada kata “man” (barangsiapa). Kata “man” ini kata yang sifatnya umum. So, bisa diambil kesimpulan kalau hadis ini bisa diberlakukan bagi setiap kecurangan, termasuk menyontek.
Jadi, udahlah ya jangan nekat nyontek lagi. Haram! Setiap perbuatan haram itu dosa. Setiap pendosa itu akan dibakar di neraka.
Dongkrak Semangat Belajar!
Menyontek ketika ujian, tugas, atau kuis itu sudah jelas haram. Tidak boleh kita kerjakan. Jadi, jangan coba-coba jadikan nyontek sebagai jalan untuk meraih tujuan, baik agar dapat nilai ujian bagus, tes masuk ke perguruan tinggi negeri, atau yang lainnya.
Kalau mau nilai bagus atau lulus dalam berbagai tes ya kita wajib buat ikhtiar. Ikhtiarnya tidak lain dan tidak bukan ya belajar. Tapi, jangan lupa juga untuk berdoa minta kepada Allah agar memberikan pertolongan.
Nah, sekarang jika kamu masih malas-malasan atau kurang serius dalam belajar, skuy kita dongkrak semamgat belajarmu. Karena dengan belajar hidup kita akan dinamis dan penuh warna. Selain itu, kita juga bisa memberikan manfaat kepada umat dengan ilmu yang kita pelajari.
Nah, supaya makin semangat belajar berikut ada beberapa tipsnya. Pertama, niat ikhlas-tujuan jelas. Jangan niatkan belajar untuk nipu orang, sekadar mendapat prestasi atau gengsi, atau untuk berbuat kerusakan. Luruskan niat dalam belajar. Niatkan hanya untuk meraih rida Allah dengan ilmu yang kita pelajari. Lalu, tujuan belajar juga harus jelas. Misal, mau jadi dokter. Kalau tujuannya sudah jelas jadi dokter, kita akan bisa menyusun langkah supaya bisa meraih tujuan jadi dokter itu.
Kombinasi niat ikhlas-tujuan jelas ini akan menjaga dan membuat kamu senantiasa bersemangat ketika menjalani proses menuntut ilmu. Lalu, akan membentengi kamu dari godaan dalam belajar. Kamu pasti akan datang ke sekolah terus no bolos-bolos, dengerin penjelasan guru dengan serius, pas ulangan juga tidak akan nyontek agar ilmu yang didapat berkah.
Kedua, jadikan belajar itu sebagai investasi dunia akhirat. Orang yang berilmu itu dimuliakan oleh Allah, baik di dunia maupun di akhirat. Allah Swt. dalam Firman-Nya:
…dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS al-Mujadalah [58]: 11)
Faktanya, bisa kita lihat ya, orang berilmu dan punya integritas pasti dihormati di masyarakat. Di akhirat nanti juga akan dimudahkan masuk surga. Rasul saw. bersabda, “Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu (baik ilmu umum maupun ilmu agama, pen.), maka Allah memudahkan jalan baginya menuju surga.” (HR Muslim dan Tirmidzi)
Dua tips ini mudah-mudahan bisa menyemangati kita agar senantiasa sabar dalam proses menuntut ilmu. Menuntut ilmu itu memang merupakan sebuah proses yang panjang dan mungkin membosankan bagi sebagian orang. Tapi, insya Allah jika kita lewati dengan rida dan ikhlas karena Allah semuanya akan jadi lebih ringan.
Lalu, ingat pula ketika berada dalam kesulitan dan ingin menyerah karenanya, pertolongan Allah bagi penuntut ilmu itu dekat. So, jangan tergoda menempuh jalan pintas yang curang ya.
0 Komentar