Perubahan di masa depan ditentukan hari ini, maka sudah sangat tepat jika apa yang kita tetapkan hari ini—berpikir untuk kontribusi 2045—berikan yang terbaik dari sisi aspek keluarga kini adalah prospek posisi kita saat ini di masyarakat. Prof. Dr. Tria Astika E. P., SKM., MKM. (Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan Kedokteran)
Indonesia menduduki peringkat ke-7 dari 127 negara, kasus kelaparannya. Jika Index Prestasi lQ-nya menduduki 64 dari 65. Kasus yang disebut—kita kenal dengan Triple Burden of Malnutricion—bukan hanya stunting. Tanpa sadar kasus kelebihan gizi secara signifikan meningkat. Prof. Dr. Tria Astika E. P., SKM., MKM. (Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan Kedokteran)
Karina Fitriani Fatimah #TelaahUtama — Sejak awal Juni ramai tagar #SaveRajaAmpat di berbagai platform media sosial. Tagar tersebut menyoroti adanya pelanggaran serius akan aktivitas pertambangan nikel di wilayah Raja Ampat. Dalam berbagai unggahan foto yang beredar, terlihat bagaimana Raja Ampat yang sering dielu-elukan sebagai surga terakhir dunia kini menjelma menjadi pulau-pulau tandus penuh dengan jejak-jejak roda dan gerigi alat-alat berat. Menanggapi desakan masyarakat untuk menyelamatkan Raja Ampat, pemerintah mencabut empat dari …
#Reportase — Sabtu, 14 Juni 2025 berkumpul para guru muslimah dari berbagai sekolah se-Jakarta Utara. Sebuah diskusi terbatas dipandu Ibu Yuni Martanti, M.Pd., yang mengangkat tema "Pendidik Visioner: Kunci Sukses Mewujudkan Generasi Berkualitas". Acara diawali dengan tilawah dan pembacaan hadis Rasulullah saw. oleh Ananda Dzakiyah Rafifah. Acara inti dimulai dengan penyampaikan materi oleh Ustazah Fatikah, S.Ag.. Mengupas tentang selayang pandang pendidikan dari masa ke masa. Beliau selanjutnya memberikan gambaran buah konsep pen…
Bahwa sebenarnya ketika kita hidup sebagai seorang manusia yang memahami tujuan hidup seorang muslim—paham benar tujuan hidupnya—tentu kita akan mem-planning semua ini untuk urusan akhirat dan karena itu kita akan senantiasa merinci amal kita. Apakah amal itu benar-benar sesuai dengan syariat Allah atau hanya karena nafsu kita semata, keegoisan kita semata, termasuk melakukan pemilihan/mengolah bahan pangan yang kita konsumsi sehari-hari—juga karena akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt.. dr. Estyningtyas P. (Aktivis Dakwah)
Eli Ermawati #Bekasi — Laporan terbaru dari Indeks Kota Toleran (IKT) 2024 membawa kabar mengejutkan. Dilansir dari RakyatBekasi.com (29/05/2024), Bekasi yang tahun sebelumnya berada di posisi kedua kini tergelincir ke peringkat ketujuh secara nasional. Penurunan ini bukan sekadar angka, melainkan sinyal adanya dinamika sosial dan kebijakan yang patut ditinjau lebih dalam. Masyarakat pun bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi di balik kemunduran ini? Perolehan ini merujuk pada laporan resmi yang dirilis oleh SETARA Institute, menilai sej…
Dewi Purnasari #Bogor — Kabupaten Bogor yang menjuluki diri sebagai wilayah ‘Tegar Beriman’ didiami oleh masyarakat yang majemuk dengan banyak etnis, suku, dan agama. Tegar Beriman sendiri merupakan akronim dari "Tertib, Segar, Bersih, Indah, Mandiri, Aman dan Nyaman". Label ini menggambarkan kondisi masyarakat dan lingkungan alam Kabupaten Bogor yang diharapkan menjadi masyarakat yang lingkungannya tertib, segar, bersih, indah, mandiri, aman, dan nyaman, dengan landasan iman yang kuat. Kondisi masyarakat yang plural seperti ini dipa…
Find Us at :